Sukses

Melihat Jejak Seorang Komponis Indonesia Asal Solo di Museum Musik Kamsidi

Saat ini, Museum Musik Kamsidi dikelola oleh anak Kamsidi, Abdullah Kamsidi.

Liputan6.com, Solo - Museum Musik Kamsidi berada di sebuah bangunan rumah kuno di Jalan Haryo Panular 28 B, Panularan, Laweyan, Surakarta. Bangunannya tak terlalu mencolok karena agak menjorok masuk ke dalam sebuah gang sempit.

Selain itu, gang tersebut juga diapit oleh dua bangunan rumah warga sekitar. Meski lokasinya tak mencolok, tetapi museum ini menyimpan berbagai koleksi alat musik jadul, termasuk adanya jejak seorang komponis Indonesia asal Solo, Kamsidi.

Mengutip dari surakarta.go.id, saat memasuki Museum Musik Kamsidi, pengunjung akan disambut dengan berbagai alat musik jadul yang ada di teras. Dinding dan lantainya dipenuhi koleksi alat musik.

Saat masuk ke dalam, ada sebuah ruangan yang penuh dengan koleksi-koleksi alat musik tua. Pada bagian dinding juga terpasang kisah-kisah sejarah Kamsidi.

Selain itu, di Museum Musik Kamsidi juga tersimpan alat musik yang dulu digunakan Cauman Band. Grup band itu sangat populer di Kota Solo pada zamannya. Pada era itu pula, Cauman Band memberikan semangat lahirnya berbagai grup band di Solo.

Kamsidi merupakan seorang komponis Indonesia. Ia lahir di Kampung Kauman, Solo, pada 1909.

Sejak usianya masih 8 tahun, Kamsidi sudah belajar biola dan berlanjut mempelajari piano. Pada 1930, Kamsidi mendirikan grup musik Cauman Band.

Untuk mengenang sang komponis, keluarga Kamsidi berusaha mengumpulkan benda-benda yang terkait dengan musik hingga terkumpul beberapa di rumahnya. Museum tersebut masih diurus oleh keluarga Kamsidi dengan segala keterbatasan pengelolaan.

 

2 dari 2 halaman

Mars Bambu Runcing

Adapun salah satu karya Kamsidi adalah lagu Mars Bambu Runcing yang dikerjakannya bersama Daldjono. Kamsidi juga menggarap lagu Mars Harapan Bangsa, sebagai Mars Pekan Olah Raga Nasional (PON) 1948 di Lapangan Sriwedari, Solo. Pada lagu Mars Harapan Bangsa, Kamsidi mengerjakan musiknya, sedangkan urusan syair ditulis oleh Daljono.

Sebagai komponis Indonesia, Kamsidi juga pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pada 1978. Penghargaan itu ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef.

Selain itu, Kamsidi bersama komposer asal Belanda, Jozef Cleber atau Jos Cleber, mengaransemen lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman. Aransemen tersebut dibuat untuk piringan hitam di Lokananta, Solo.

Selain alat musik jadul, di museum ini juga terdapat beberapa partitur lagu yang masih disimpan dengan baik oleh keluarga Kamsidi. Salah satu di antaranya adalah partitur Mars Bambu Runtjing.

Saat ini, Museum Musik Kamsidi dikelola oleh anak Kamsidi, Abdullah Kamsidi. Museum ini memang dikelola keluarga, sehingga pengunjung harus berkoordinasi dulu jika ingin datang bersama rombongan.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak