Sukses

Rekomendasi Oleh-Oleh Populer Khas Klaten, Salah Satunya Keripik Ceker

Dari sekian banyak oleh-oleh Klaten, berikut tiga oleh-oleh yang paling populer dan banyak diburu.

Liputan6.com, Klaten - Selain menyuguhkan suasana yang asri di setiap destinasi wisatanya, Kabupaten Klaten juga memiliki ragam oleh-oleh khas yang populer. Beberapa oleh-oleh ini menjadi incaran para wisatawan saat berkunjung ke kota mebel ini.

Dari sekian banyaknya oleh-oleh Klaten, berikut tiga oleh-oleh yang paling populer dan banyak diburu: 

1. Jenang Ayu

Jenang ayu merupakan makanan tradisional Klaten yang telah eksis sejak era kolonial. Biasanya, jenang ayu dijadikan sebagai buah tangan dalam upacara pernikahan adat Jawa.

Jenang ayu juga kerap dijadikan suguhan saat hajatan. Oleh-oleh khas Klaten ini memiliki rasa yang legit dan gurih alami.

Cita rasa tersebut berasal dari perpaduan gula aren dan santan sebagai bahan utamanya. Jenang ayu memiliki tekstur yang lebih lembek dibandingkan makanan sejenisnya, seperti dodol.

Jenang ayu terawetkan secara alami dengan minyak kelapa yang keluar saat santan dimasak dalam durasi panjang. Uniknya, meski dimasak dengan bahan alami, jenang ayu bisa tahan hingga tiga bulan.

Hal ini juga yang menjadikan jajanan ini sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Jenang ayu banyak dijual di wilayah Kecamatan Wedi yang merupakan sentra produksi jenang ayu. 

2. Slondok

Slondok merupakan makanan ringan bertekstur renyah yang terbuat dari singkong. Slondok khas Klaten dibentuk menjadi lingkaran-lingkaran kecil seperti cincin, kemudian dijemur hingga kering.

Setelah kering, slondok lalu digoreng. Slondok yang merupakan camilan renyah ini sangat cocok dijadikan oleh-oleh untuk dinikmati bersama keluarga. Selain rasa original, slondok juga tersedia dalam beberapa varian rasa, seperti pedas, balado, barbeque, manis pedas, hingga keju. 

3. Keripik Ceker

Ceker ayam tak hanya diolah sebagai lauk pendamping nasi atau campuran sayur. Masyarakat Klaten mengolah ceker menjadi keripik yang cocok dijadikan oleh-oleh.

Keripik ceker mirip keripik kulit ayam. Keripik ini memanfaatkan daging yang menempel di kaki ayam tanpa tulang.

Daging tersebut kemudian dibumbui dan digoreng sebanyak dua kali. Proses penggorengan pertama bertujuan untuk mengeringkan kulit bagain luar, sedangkan proses penggorengan kedua dilakukan untuk mengeringkan kulit bagian dalam.

Camilan ini memiliki cita rasa gurih dengan tekstur renyah. Selain dijadikan camilan, keripik ceker khas Klaten juga bisa dijadikan pengganti kerupuk sebagai pendamping nasi.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Video Terkini