Sukses

Gurihnya Kepel Khas Klaten, Camilan Legendaris yang Masih Eksis

Pada masa itu, kapel kerap menjadi camilan wajib untuk acara pertemuan warga di Pedan.

Liputan6.com, Klaten - Kepel atau kepelan merupakan salah satu camilan Klaten yang patut dicoba. Camilan ini berasal dari salah satu daerah di Klaten, yaitu Desa Keden, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.

Mengutip dari klatenkab.go.id, kepelan dibuat dari bahan-bahan sederhana, seperti tepung terigu dan aneka bumbu. Resep bumbunya pun tergolong sederhana, yaitu bawang merah, bawang putih, merica, garam, air, dan sedikit penyedap rasa.

Semua bahan tersebut dicampur hingga menjadi sebuah adonan. Selanjutnya, adonan digoreng dengan ukuran kecil atau seukuran kepalan tangan saja. Dari sinilah nama kepel atau kepelan disematkan pada camilan ini.

Mengutip dari berbagai sumber, konon camilan Klaten ini sudah berkembang sejak 1970-an. Pada masa itu, kapelan kerap menjadi camilan wajib untuk acara pertemuan warga di Pedan.

Kepel biasanya dinikmati dengan saus sambal atau saus kacang dalam keadaan hangat. Jajanan tradisional ini juga masih bisa ditemukan di sekitar Klaten dengan harga terjangkau, yakni sekitar Rp5.000 saja.

Selain digoreng, kepelan ada juga yang dibakar. Kepelan yang dibakar biasanya dibentuk layaknya sate dengan menusukkannya ke sebuah lidi.

Setiap tusuknya berisi sekitar 4 sampai 5 kepelan. Soal harga, kepelan berbentuk sate ini hanya dijual dengan harga mulai Rp1.000 saja.

Bagi wisatawan yang ingin mencoba camilan sederhana ini bisa berkunjung ke sepanjang jalan utama Kecamatan Pedan. Setiap sore, para penjual sudah membuka dagangannya di pinggir jalan. Selain di Pedan, kepelan juga sudah banyak dijajakan di daerah Alun-Alun Klaten.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak