Liputan6.com, Batam - Warga Pulau Rempang, Galang dari 16 kampung tua menggelar salat hajat akbar dan doa selamat di jembatan IV Tanjung Kertang, Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Selasa Malam , (5/9/23).
Mereka berdoa secara khusyuk agar terhindar dari bahaya dan malapetaka yang tengah menghantui mereka.Â
Suardi panitia pelaksana kegiatan dan jpengurus Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (KERAMAT menyampaikan bahwa pelaksanaan solat hajat dan doa selamat ini merupakan inisiatif warga 16 Kampung tua yang ada di Pulau Rempang dan Galang .
Advertisement
"Tugas saya hanya menyampaikan ke masyarakat lain agar menggelar doa di Bulan Syafar," kata Suardi, Selasa malam(5/9/23).
Warga berharap mempersilakan pembangunan dan Investor datang namun jangan mengusik dan mengganggu kampung adat leluhur. Apalagi sampai digusur .
Dijelaskan bahwa sebagai Zuriat (keturunan) ia dan warga bertugas mempertahankan warisan perjuangan nenek moyang yang sudah membuka hutan dan membangun peradaban.Â
"Sudah 78 tahun merdeka, saatnya pemerintah menunjukkan kalau berpihak kepada rakyat, bukan berpihak pada kaum berduit," katanya.
Sementra itu Hidayat dari Aliansi Pemuda Melayu Pulau Rempang Galang Hidayat mengatakan bahwa salat hajat ini merupakan pengaduan dari seorang hamba yang lemah yang penuh tekanan.
"Kami kembalikan kepada Allah taala, dengan kekuasaan Allah, Allah akan memberikan pertolongan ke pada kita. Membebaskan dari tekanan dan ancaman," kata Hidayat.
Rois Syahroni, imam salat yang juga pemimpin doa menyebut bahwa kegiatan tersebut diigelar di titik asal mula kehidupan manusia Rempang Galang.Â
Sudah beberapa waktu warga Pulau Rempang -Galang tengah dilanda ketakutan dan was-was karena rencana penggusuran berlabel relokasi untuk pembangunan Rempang Eco City oleh PT Makmur Elok Graha.
Kawasan 17 ribu hektar akan digunakan menampung investor China dan memindahkan ribuan warga dari 16 kampung bersejarah sejak tahun 1800-an
Warga Rempang, Galang, sejatinya menerima investasi yang masuk ke daerah mereka, namun harus dilakukan tanpa menggusur atau mengusir warga dari kampung yang dibangun nenek moyang mereka. mereka.
Berbagai cara untuk menyampaikan keinginan mereka sudah dilakukan. Mulai dari mendatangi Komnas HAM, DPR RI, DPD RI, juga unjuk rasa langsung di depan Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang berkunjung ke Kelurahan Sembulang di Pulau Rempang, Kecamatan Galang.