Sukses

Fireboat Penangkal Kebakaran di Kukar

Dari kurangnya armada pemadam kebakaran hingga lokasi kebakaran yang jauh dari pos pemadam, menjadi kendala yang dihadapi petugas dalam penanggulangan musibah kebakaran di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Kurangnya armada pemadam kebakaran hingga lokasi kebakaran yang jauh dari pos pemadam, menjadi kendala yang dihadapi petugas dalam penanggulangan musibah kebakaran di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Melihat itu, Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah-Rendi Solihin pun memberikan perhatian serius ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kukar.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar telah mengalokasikan anggaran khusus untuk memperkuat peralatan dan kelengkapan petugas pemadam kebakaran.

Pada anggaran perubahan, Pemkab Kukar telah menganggarkan untuk peremajaan unit, hingga pengadaan unit fireboat (kapal pemadam kebakaran).

"Betul, ini merupakan kebijakan dari Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati, untuk memperkuat armada kita di beberapa kecamatan, terutama di wilayah yang masyarakatnya tinggal di bantaran sungai. Ada sekitar delapan unit perahu pemadam yang akan kita sediakan," ucap Kepala Dinas Damkar Kukar, Fida Hurasan, Kamis (7/9/2023).

Selain pengadaan fireboat, pihaknya juga menganggarkan untuk peremajaan unit mobil pemadam, beserta kelengkapan lainnya. Hal ini dilakukan mengingat banyak peralatan yang sudah termakan usia.

Kendati demikian, peralatan lama akan tetap dimanfaatkan sebagai persiapan pembentukan pos pemadam baru di beberapa kecamatan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Rencana Penambahan Pos Pemadam Baru

Diketahui, Kukar baru memiliki delapan pos pemadam yang membackup 20 kecamatan.

"Kami sering mendapatkan keluhan dari petugas di lapangan, di mana dalam sebulan unit-unit bisa rusak dua sampai tiga kali. Maka dari itu kita juga anggarkan untuk peremajaan," jelasnya.

"Nah, untuk unit dan alat lama, kita akan geser untuk persiapan pembentukan pos baru. Unit yang lama nantinya kita service dulu," sambung Fida.

Selain itu, saat ini pihaknya tengah melakukan inventarisir terhadap keberadaan relawan pemadam kebakaran di setiap desa maupun kecamatan.

Menurutnya keberadaan relawan pemadam sangat dibutuhkan dan membantu dalam penanganan awal jika terjadi musibah kebakaran.

Nantinya relawan yang ada akan dilengkapi dengan mesin portable, lengkap dengan peralatan pemadam kebakaran.

"Sekarang kita cari dulu relawannya, jangan sampai sudah ada alatnya, tapi tidak ada yang bisa menggunakan. Keberadaan relawan ini untuk penanganan awal sambil menunggu petugas datang, karena wilayah Kukar kan luas, makanya kita butuh bantuan masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin mengatakan, musibah kebakaran bisa terjadi di mana saja.

Kala musibah telah terjadi, peralatan pemadam kebakaran mesti disiapkan agar bisa menanggulangi si jago merah.

Apalagi, karakteristik pemukiman di Kabupaten Kutai Kartanegara tak hanya berada di kawasan daratan. Ada pula di daerah pesisir dan hulu yang menjorok ke perairan atau sungai.

"Untuk itu kita sangat mendukung Disdamkarmatan agar memperkuat peralatan dan kelengkapan petugas pemadam kebakaran," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Rendi pun mengucapkan duka yang mendalam bagi korban musibah kebakaran di Desa Muara Muntai Ulu, Kecamatan Muara Muntai.

Ia pun berharap korban musibah kebakaran tetap tegar dan tabah melewati ujian ini. Sebab, segala cobaan pasti ada hikmahnya tersendiri. Meski pun ia juga meyakini insiden ini bukanlah suatu hal yang mudah.

"Harus kita kembalikan bahwa kita punya keyakinan, dibalik musibah ini pasti ada hikmahnya dari yang maha kuasa," ucap Rendi Solihin.

Sebagaimana diketahui, kerugian akibat kebakaran di Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur ditaksir Rp4 Miliar.

Kebakaran yang terjadi pada Rabu (6/9/2023) sore di RT 6 dan RT 7 Desa Muara Kaman Ulu, itu menyebabkan 23 unit bangunan, satu unit mobil, dan empat sepeda motor ludes jadi arang.

Selain itu, lima unit sarang burung walet juga rusak terdampak pada bagian samping karena hangus terbakar rata dengan tanah.

Akibat insiden nahas tersebut, 21 Kepala Keluarga (KK) dengan total 79 jiwa harus kehilangan tempat tinggal.

Â