Liputan6.com, Cirebon - Kebakaran TPA Kopi Luhur Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon belum padam total. Petugas terus berjibaku berusaha menyisir seluruh area tumpukan sampah di Kopi Luhur Cirebon.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis menetapkan status siaga imbas kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon. Azis mengatakan, sebagian besar api yang membakar tumpukan sampah sudah padam.
Namun, katanya, belum dipastikan api tersebut sudah padam total. Menurut dia, api masih berpotensi kembali muncul dan membakar tumpukan sampah di TPA Kopi Luhur Cirebon.
Advertisement
Baca Juga
"Target kami penanganan kebakaran TPA Kopi Luhur agar bagaimana tidak terjadi bencana. Ini saya garis bawahi dengan sangat tebal saya juga koordinasi terus dengan seluruh SKPD mengerahkan semua kekuatan," kata Azis usai meninjau lokasi kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon, Senin (11/9/2023).
Menurut Azis, kebakaran yang terjadi di TPA Kopi Luhur membutuhkan waktu dan kerja keras untuk penanganannya. Di dalam tumpukan sampah terdapat kandungan gas metan.
Apalagi, kondisi cuaca yang panas dan angin kencang membuat sampah yang ada di tumpukan paling dalam berpotensi kembali terbakar. Sehingga, penanganan kebakaran sampah di TPA Kopi Luhur perlu ada penanganan dan perhatian khusus.
Sampah Terangkut
"Bukan sekadar mematikan titik api tapi bagaimana mengurai bara api bisa padam dan didinginkan. Sejauh ini kendala kami adalah peralatan yang tidak sesua dengan medan TPA yang menggunung sehingga mobil damkar kesulitan mendekat ke jarak titik api," ujar dia.
Namun demikian, Azis memastikan kebakaran di TPA Kopi Luhur tidak menghambat aktivitas pengangkutan sampah di wilayah Kota Cirebon. Truk dan petugas masih bisa beroperasi mengambil sampah di lingkungan warga untuk dibuang ke TPA Kopi Luhur.
Azis mengaku hingga saat ini belum ada warga yang terkena dampak dari kebakaran TPA Kopi Luhur. Indikatornya adalah keluhan masyarakat di puskesmas terkait dampak menghirup api kebakaran TPA Kopi Luhur.
"Upaya pencegahan dilakukan sejak titik api pertama kali muncul dan berasap hingga ke pemukiman maupun tol," ujar dia.
Advertisement