Makin Mudah Bikin Paspor di Purwakarta, Tak Perlu ke Bandung atau Karawang

Di Purwakarta, Layanan Pembuatan Paspor Bisa Dilakukan di Teras Madukara Tingkat Kecamatan — MPP Bale Madukara Kabupaten Purwakarta yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman. Foto (Liputan6.com/Asep Mulyana)

Liputan6.com, Purwakarta - Pemerintahan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, saat ini tengah memaksimalkan pelayanan publik dan birokrasi di setiap kantor kecamatan yang ada. Salah satunya, dengan membangun teras Madukara yang merupakan pengembangan dari mal pelayanan publik (MPP) Madukara yang telah dibangun di Jalan Jenderal Sudirman.

Seperti diketahui, MPP Bale Madukara saat ini menjadi pusat layanan birokrasi di Purwakarta. Adapun pelayanan di MPP tersebut, terintegrasi antara instansi pusat dan daerah termasuk dengan BUMN/BUMD. Jadi, di lokasi ini keperluan masyarkat yang terkait perizinan dan non-perizinan atau administrasi lainnya bisa terlayani di tempat.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purwakarta, Hariman Budi Anggoro menuturkan, teras Madukara sengaja disiapkan di setiap kecamatan guna lebih mempermudah pelayanan publik di pelosok Purwakarta.

"Sejauh ini, pelayanan yang terdapat di Teras Madukara itu mungkin lebih fokus pada pelayanan administrasi kependudukan. Seperti pembuatan KTP, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan Kartu Anak," ujar Hariman kepada Liputan6.com, belum lama ini.

Tetapi pada tahun ini, jajarannya kembali berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di teras Madukara yang telah ada di beberapa kecamatan. Salah satunya, menyiapkan layanan pembuatan paspor.

Dengan layanan ini, kata dia, warga Purwakarta yang ingin membuat paspor tak perlu pergi jauh-jauh ke Kantor Imigrasi di Bandung atau Karawang. Karena, di MPP Madukara Purwakarta pun sudah bisa melayani pembuatan paspor tersebut.

"Untuk masyarakat di pedesaan, kedepan tak perlu jauh-jauh ke MPP Madukara di pusat kota. Karena, layanan pembuatan paspor juga bisa dilakukan di teras Madukara yang kami siapakan di beberapa kecamatan," jelas dia.

2 dari 2 halaman

Perluas Layanan Hingga Pelosok

Teras Madukara — Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purwakarta, Hariman Budi Anggoro. Foto (Liputan6.com/Asep Mulyana)

Alasan perluasan pelayanan paspor menurut Hariman, karena selama ini pemohon paspor di Purwakarta cukup tinggi. Bahkan, gerai Imigrasi di MPP Madukara, itu menjadi salah satu layanan yang cukup sibuk di antara yang lainnya.

"Atas dasar itu, di tahun ini kami melebarkan sayap dalam memperluas layanannya. Yakni, dengan menambah fasilitas tersebut di pusat layanan Teras Madukara yang ada di sejumlah kecamatan," kata dia.

Hariman menjelaskan, saat ini teras Madukara sudah dibangun di lima kecamatan. Yakni, di Kecamatan Plered, Wanayasa, Campaka, Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Maniis yang belum lama ini diresmikan.

Selain didorong untuk pelayanan pembuatan paspor, Hariman menambahkan, di Teras Madukara juga disiapkan pelayanan sejumlah kebutuhan masyarakat lainnya. Misalnya, perizinan usaha dan lainnya, istbat nikah dan menikah.

"Jadi, warga yang ingin mengurus mulai perizinan sampai dokumen pribadi termasuk pernikahan, bisa ke Teras Madukara yang ada di kecamatan terdekat dengan rumah mereka," tambah dia.

Dia kembali menambahkan, khusus untuk perizinan pihaknya juga menggulirkan layanan antar dokumen sampai ke rumah pemohon. Maksudnya, ketika ada warga yang memohonkan perizinan, hasilnya akan diantarkan sampai alamat tujuan.

Dalam hal ini, pihaknya bekerjasama dengan perusahaan jasa ekspedisi. Sehingga, warga yang memohonkan perizin, tak perlu menunggu permohonannya di Teras Madukara. Tapi, tinggal duduk manis menunggu di rumah, dan hasilnya akan diantarkan oleh petugas ekspedisi.

"Dan itu free alias tidak ada uang kirimnya. Ini sebagai inovasi kami dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," pungkasnya.

Seorang bocah SD di Purwakarta, Jawa Barat terpaksa putus sekolah lantaran kecanduan menghirup aroma bensin. Keputusan itu diambil lantaran sang bocah tak bisa meninggalkan kebiasaan buruknya itu.