Liputan6.com, Bandung - Publik tengah dibuat heboh dengan kabar pergantian nama negara India menjadi Bharat ketika undangan makan malam kepada delegasi yang menghadiri KTT G20 pekan ini.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut disampaikan oleh Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. Mengutip dari AP, disebutkan langkah tersebut mencerminkan upaya partai nasionalis dalam menghilangkan apa yang dianggap sebagai nama era kolonial.
Sehingga, Presiden India Draupadi Murmu tidak lagi disebut sebagai Presiden India melainkan Presiden Bharat.
Sebelumnya, terdapat dua nama yang resmi dikenal yaitu nama India dan Bharat. Namun, nama India menjadi nama yang umum digunakan di dalam dan luar negeri. Sehingga nama India jauh lebih dikenal daripada nama Bharat.
Arti Bharat
Bharat berasal dari kata Sanskerta kuno yang diyakini berasal dari teks-teks Hindu awal. Artinya juga mempunyai "India" dalam bahasa Hindi, sehingga nama ini sebelumnya juga sudah dikenal sebagai salah satu nama yang resmi.
Perubahan ini juga didukung oleh pejabat Partai Bharatiya Janata yang dipimpin oleh Boti. Mereka menilai bilamana nama India adalah nama yang dikenalkan oleh kolonial Inggris dan sebuah "simbol perbudakan".
"Inggris mengubah nama Bharat menjadi India. Negara kami telah dikenal dengan nama 'Bharat' selama ribuan tahun. Nama 'India' diberikan oleh Raj kolonial dan merupakan simbol dari perbudakan," ujar Bansal mengutip dari Al-Jazeera.
Diketahui, Inggris telah memerintah India selama 200 tahun sampai akhirnya India merdeka pada 1947. Adapun Perdana Menteri India dan partai berkuasa BJP selama ini sering mengganti beberapa nama kota yang terkait dengan zaman kolonial Inggris dan periode Mughal.
Pergantian nama pada sejumlah negara bukan hal yang pertama kali telah terjadi. Sebelumnya, beberapa negara mengalami pergantian nama dengan berbagai alasannya mulai dari politik, budaya, hingga upaya untuk melupakan masa lalu.
Advertisement