Liputan6.com, Bandung - Kebakaran lahan di kawasan Gunung Bromo saat ini masih menjadi perhatian publik karena dampaknya yang sangat besar. Adapun baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan adanya fenomena api berputar atau ‘Fire Whirl’ di lokasi kebakaran tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan jika fenomena Fire Whirls atau tornado api di Bromo merupakan fenomena berbahaya dan jarang terjadi. Sehingga sulit diprediksi kejadiannya dan bisa merusak terutama membentuk pusaran api atau seperti tornado.
"Fire whirl merupakan fenomena meteorologi yang jarang terjadi namun cukup membahayakan atau merusak dan sulit diprediksi kejadiannya, kemunculan fire whirl ini berbentuk seperti pusaran api dan asap mirip tornado kecil," ujar Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG.
Advertisement
Lantas Apa Itu Fire Whirl?
Melansir dari skybray.aero dijelaskan jika Fire Whirl adalah sebuah fenomena yang juga disebut sebagai pusaran api, tornado api, atau setan api. Fenomena ini adalah fenomena angin puyuh yang disebabkan karena api dan seringkali terdiri dari api atau abu.
Awal terbentuknya tornado api adalah dengan adanya pusaran angin yang terlihat melalui asap dan dapat terjadi ketika panas mulai meningkat. Adapun jika kondisi angin semakin bergejolak maka bisa menggabung dan membentuk pusaran udara.
Sehingga jika terlihat pusaran tersebut akan membentuk pusaran seperti tornado dan bahkan menyedot puing-puing dan gas yang mudah terbakar. Meskipun disebut tornado api fenomena ini tidak diklasifikasikan sebagai tornado.
Hal tersebut dikarenakan pusarannya yang tidak selalu membentak dari dasar awan hingga ke permukaan tanah. Tornado api ini juga termasuk kedalam tiga jenis pusaran api yaitu seperti berikut:
- Tipe 1: Stabil dan terpusat pada area pembakaran
- Tipe 2: Stabil atau sementara, melawan arah angin dari area pembakaran
- Tipe 3: Stabil atau sementara, berpusat pada area terbuka yang berdekatan dengan area pembakaran asimetris yang diberi angin
Advertisement