Sukses

Kenali Bahaya Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak

Penyakit jantung akibat turunan pada usia anak dapat terdeteksi sejak bayi dilahirkan atau menginjak balita pun saat remaja.

Liputan6.com, Manado - Penyakit jantung tak hanya melulu terjadi pada orang dewasa, namun juga berpotensi pada anak-anak. Masalah jantung pada anak-anak yang terjadi akibat turunan berpotensi didapat sejak dalam kandungan dan akan aktif saat bayinya lahir.

Penyakit jantung akibat turunan pada usia anak dapat terdeteksi sejak bayi dilahirkan atau menginjak balita pun saat remaja. Ada pula terdeteksi saat usia dewasa, bahwa memiliki penyakit jantung bawaan.

"Namun berbeda pada penyakit jantung secara umum pada orang dewasa karena pola hidup yang tidak sehat," ungkap dokter Spesialis Anak dan Konsultan Jantung Anak dari Siloam Hospitals Manado, dr. David Waworuntu, SpA(K), Rabu (6/9/2023).

Ia mengatakan hal itu dalam edukasi kesehatan bertajuk "Pentingnya Pemeriksaan Rutin : Deteksi Dini Masalah Jantung Pada Anak-Anak" di Manado.

Menurutnya penyakit jantung pada usia anak merupakan kondisi medis yang melibatkan masalah dengan struktur atau fungsi jantung sejak lahir atau yang berkembang pada masa pertumbuhan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, setiap tahunnya sekitar 12 ribu bayi yang menderita penyakit jantung kongestif. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 6.000 anak yang mendapatkan penanganan, sementara sisanya belum dapat tertangani yang kemudian berujung kepada kematian.

Ia menyampaikan penyakit jantung pada anak, yang juga dikenal sebagai cacat jantung bawaan, terjadi karena adanya gangguan dalam perkembangan jantung selama kehamilan atau dalam beberapa kasus dapat berkembang setelah kelahiran.

"Penyebab pastinya kerap tidak diketahui dengan pasti, hanya saja beberapa faktor dapat berkontribusi, yaitu faktor genetik, peran lingkungan, akibat infeksi dan Imunologis", tutur David.

Dalam hal ini orang tua juga berperan penting menjaga anak agar memiliki jantung yang sehat terlebih memerhatikan pola hidup sang ibu pada saat mengandung, yang seharusnya konsisten menjaga asupan gizi termasuk menghindari kebiasaan buruk merokok, minum alkohol dan lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi di masa kehamilan.

 

 
2 dari 2 halaman

Gejala dan Penanganan

Sesi edukasi pun turut menjelaskan akan gejala penyakit jantung pada anak yang memiliki dua hal, yaitu yang tidak kebiruan atau tidak terlihat secara langsung dan ada pula yang kebiruan yang terlihat secara langsung bahwa anak memiliki luka kebiruan pada bibir, jari tangan, kulit dan kuku sejak dilahirkan.

"Untuk gejala yang tidak kebiruan ini baru akan kelihatan nanti begitu anak masuk usia balita," sebutnya.

Kemudian David menjelaskan terdapat beberapa gejala yaitu minum susu atau nafsu makan tidak bagus, berat badan susah naik, kontinyu mengalami gejala influenza yaitu batuk pilek yang jika tidak diobati dia akan mudah terinfeksi saluran pernapasan pun telapak tangan akan mudah berkeringat walaupun tidak beraktivitas.

Pada penanganan penyakit jantung anak ini, orang tua harus berperan memantau tumbuh kembang anak dan jika merasakan gejala penyakit jantung seperti yang sudah disebutkan maka segera periksa ke dokter umum anak agar mendapatkan deteksi yang jelas, apakah perlu dikonsultasikan lebih dengan dokter jantung atau tidak.

"Penanganan penyakit jantung pada anak ini memang harus dikonsultasikan dengan dokter jantung anak supaya dapat diberikan tindakan yang tepat seperti operasi atau ada tindakan lainnya sesuai dengan kondisi jantung. Karena hanya ada sedikit obat rutin yang dapat membantu penyembuhan pada penyakit jantung ini," ujarnya.

Sangat disarankan untuk melakukan deteksi dini jantung pada anak sehingga dapat dilakukan pencegahan dini dan pengobatan dini demi tumbuh kembang dan kehidupan si anak yang lebih baik," ia menambahkan.