Sukses

Tragis, Gadis Muda Asal Kabupaten Serang Disekap Lalu Dijual ke Lokalisasi

Muncul dugaan terjadi penyekapan terhadap gadis muda asal Kabupaten Serang, Banten lalu dijual ke lokalisasi setempat.

Liputan6.com, Serang - Muncul dugaan kuat penyekapan dan penjualan gadis muda asal Kabupaten Serang, Banten, ke lokalisasi setempat. Korbannya berinisial A, usianya yang baru menginjak umur 20 tahun.

Korban A dijemput oleh pelaku J, yang kini sudah mendekam di balik jeruji besi Mapolres Serang. Gadis muda itu diduga kuat disekap terlebih dahulu, kemudian dijual ke lokalisasi di Kabupaten Serang, Banten.

"Kasus ini menjadi atensi kami dari jajaran Polres Serang, karena kekerasan perempuan berdasarkan UU PKS. Kasus yang terjadi terhadap korban inisial A akan kita lakukan atensi terhadap kasus tersebut," ujar AKP Andy Kurniady, Kasatreskrim Polres Serang, Rabu (13/09/2023).

Polisi terus mengembangkan kasus dugaan penjualan gadis cantik ke tempat pelacuran di Kabupaten Serang. Berdasarkan informasi awal, terdapat 10 orang yang turut serta terlibat menjual A untuk melayani pria hidung belang.

Pelaku J, yang berperan menjemput korban A, sudah ditangkap di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

"Dari proses pemeriksaan yang kita amankan, kemungkinan akan mengembang pelaku lainnya. Nanti akan dijadikan dasar penyidik mengembangkan kasus ini. Pelaku sepuluh orang, satu orang sudah ditangkap yang menjemput, inisial J," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Dijemput Pelaku

Korban A sebelumnya dijemput oleh J, namun selama beberapa hari tidak pulang ke rumah dan tak ada kabar. Hingga akhirnya keluarga korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Serang.

Keluarga menduga kuat, korban A sempat disekap terlebih dahulu sebelum dijual ke lokalisasi guna memuaskan nafsu pria hidung belang.

"Memang dalam keluarga pelaporan korban, korban tiga hari tidak pulang ke rumah. Indikasi sekap nanti akan kita dalami," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.