Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran melalap Museum Nasional atau yang biasa dikenal dengan Museum Gajah, Sabtu malam (16/9/2023), pukul 20.00 WIB.
Belum diketahui penyebab kebakaran museum yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, itu. Namun dari informasi yang didapat, api berkobar begitu besar dari Gedung A Museum Nasional.
Baca Juga
Ada 8 mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api. Seperti diketahui gedung A sedang Museum Nasional saat ini tengah direnovasi. Atap gedung A atau bagian belakang saat ini hangus dan ambruk rata dengan tanah. Gedung A sendiri menjadi tempat ruang pamer dan imersif.
Advertisement
Berikut beberapa keunikan Museum Nasional:
- Museum Nasional sendiri merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Museum ini menyimpan banyak mengoleksi benda kuno dari seluruh Nusantara, seperti arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuno lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, buku langka dan benda berharga.
- Situs resmi Museum Nasional mencatat, hingga saat ini koleksi yang dikelola berjumlah 140.000 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi, mulai dari naskah kuno hingga arca. Namun demikian hanya sepertiganya yang bisa dilihat pengunjung.Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan pembelian.
- Koleksi yang paling menarik antara lain patung Bhairawa. Patung yang tertinggi di Museum Nasional ini (414 cm) merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi. Patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan kanannya. Diperkirakan, patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatra Barat ini berasal dari abad ke 13-14.
Keunikan Lainnya
- Bagi masyarakat Jakarta, Museum Nasional disebut Museum Gajah. Bukan tanpa alasan, pasalnya di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum tersebut pada 1871.
- Museum Nasional juga kerap disebut Gedung Arca karena di dalam gedung memang banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode.
- Dikutip dari situs resmi Museum Nasional, keberadaan museum ini tidak lepas dari eksistensi suatu himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, yang didirikan Pemerintah Belanda pada 24 April 1778. Pada 1923 perkumpulan ini memperoleh gelar “koninklijk” karena jasanya dalam bidang ilmiah dan proyek pemerintah sehingga lengkapnya menjadi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Pada 26 Januari 1950, Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen diubah namanya menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia. Mengingat pentingnya museum ini bagi bangsa Indonesia maka pada 17 September 1962 Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia, yang kemudian menjadi Museum Pusat.
- Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya menjadi Museum Nasional. Kini Museum Nasional bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Advertisement