Sukses

Menguak Sejarah Megah Benteng Speelwijk, Lambang Kekuatan VOC di Kesultanan Banten

Saat ini, terdapat banyak peninggalan sejarah, salah satunya adalah Benteng Speelwijk, yang memegang peranan sangat penting pada masa pemerintahan VOC.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah gemerlap zaman modern, sejarah seringkali terlupakan. Namun, kita tidak boleh melupakan jejak-jejak masa lalu yang memengaruhi perjalanan sejarah kita. Salah satu dari banyak situs bersejarah yang perlu dikenang adalah Benteng Speelwijk, yang menjadi lambang kekuatan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) di Kesultanan Banten.

Nama "Speelwijk" berasal dari bahasa Belanda dan dapat diterjemahkan sebagai "Kampung Bermain" atau "Kampung Main." Namun, asal-usul nama ini mungkin tidak terlalu jelas. Beberapa spekulasi mengatakan bahwa nama ini mungkin merujuk pada area rekreasi atau hiburan yang terletak di sekitar benteng pada masa lalu. Namun, penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi asal-usul nama ini dengan pasti.

Benteng Speelwijk adalah sebuah bangunan bersejarah yang berlokasi di daerah Banten Lama, yang terletak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Benteng ini memiliki peran penting dalam sejarah kolonialisme di Indonesia, khususnya dalam hubungan antara VOC dan Kesultanan Banten pada abad ke-17.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dibuat oleh VOC

Pembangunan Benteng Speelwijk dimulai pada tahun 1667 oleh VOC di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker. Benteng ini merupakan bagian dari upaya VOC untuk mengamankan jalur perdagangan rempah-rempah dan memperkuat posisinya di wilayah Nusantara.

Benteng Speelwijk, dengan arsitektur yang megah dan strategis yang terletak di pinggiran Sungai Cidurian, menjadi lambang kekuatan VOC di wilayah Kesultanan Banten. Fungsinya tidak hanya sebagai basis militer, tetapi juga sebagai pusat administratif dan perdagangan VOC.

Selama beberapa dekade, Benteng Speelwijk menjadi saksi bisu konflik dan perundingan antara VOC dan Kesultanan Banten. Pada tahun 1682, benteng ini menjadi saksi penandatanganan perjanjian antara VOC dan Kesultanan Banten, yang mengakhiri konflik berkepanjangan dan menetapkan berbagai ketentuan perdagangan dan kebijakan politik di wilayah tersebut.

Namun, pada tahun 1682, benteng ini juga menjadi saksi tragis peristiwa besar yang dikenal sebagai "Pembantaian Cirebon," di mana ratusan warga pribumi tewas dalam serangan VOC yang brutal.

3 dari 3 halaman

Kondisi Terkini Benteng Speelwijk

Benteng Speelwijk terletak di kawasan Banten Lama, yang dapat dijangkau dari Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten, Indonesia. Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung dapat menggunakan berbagai mode transportasi seperti mobil pribadi, taksi, atau kendaraan umum. Dari Kota Serang, perjalanan ke Banten Lama dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30-45 menit tergantung dari lalu lintas.

Bagi wisatawan yang menggunakan transportasi umum, ada juga opsi angkutan umum seperti bus atau angkot (angkutan kota) yang dapat membawa mereka ke Banten Lama. Setibanya di Banten Lama, pengunjung akan menemukan tanda-tanda arah menuju Benteng Speelwijk.

Benteng Speelwijk telah mengalami berbagai pemugaran dan pemeliharaan selama bertahun-tahun untuk memastikan kelestariannya. Bangunan-bangunan bersejarah di dalam benteng telah dipulihkan dengan hati-hati untuk mempertahankan detail arsitektur asli dan menjaga keaslian sejarahnya.

Pemerintah setempat bersama dengan pihak berwenang terkait juga telah berupaya menjaga Benteng Speelwijk sebagai situs bersejarah yang terbuka untuk umum. Mereka memastikan bahwa fasilitas pendukung seperti papan informasi, pintu gerbang, dan sebagainya, tersedia untuk pengunjung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini