Sukses

Banjir Melanda 5 Kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat, Ratusan Rumah Terendam Sawah Rusak

Ratusan rumah terendam banjir di Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, sejak Kamis (21/9/2023).

 

Liputan6.com, Pasaman Barat - Ratusan rumah terendam banjir di Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, sejak Kamis (21/9/2023). Tak hanya merendam rumah, banjir yang melanda sejumlah lokasi di lima kecamatan Kabupaten Pasaman Barat itu, juga merusak lahan pertanian warga.

Kepala Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Zulkarnain di Simpang Empat, Jumat (22/9/2023) mengatakan, curah hujan yang tinggi sejak Kamis sore (21/9/2023) mengakibatkan banjir di Pasaman Barat, di sejumlah lokasi di lima kecamatan.

"Saat ini petugas BPBD beserta camat dan pihak nagari (desa) sedang mengumpulkan data dan memberikan bantuan kepada masyarakat," katanya.

Zulkarnain menyebutkan, data sementara Jumat pagi (22/9/2023) di Kecamatan Ranah Batahan banjir melanda daerah Air Napal, Taming Batahan, Simpang Tolang, Desa Baru Kampung Dalam, dan Siduampan. Di Air Napal, banjir mengakibatkan empat rumah milik Yasril, Saharman, Sibah, dan Marsus roboh dan hanyut. Kemudian dua rumah milik Mukhlis dan Marni rusak berat.

"Data pasti rumah terdampak masih dalam pendataan. Ratusan kepala keluarga diperkirakan terdampak banjir," katanya.

Di Kecamatan Lembah Melintang banjir terjadi di Jorong Sukaramai dengan 70 kepala keluarga terdampak, Jorong Air Jernih dengan 50 kepala keluarga terdampak dan di Jorong Tanah Datar sebanyak 95 kepala keluarga terdampak.

 

2 dari 2 halaman

Lokasi Lainnya

Banjir juga melanda sejumlah lokasi di Kecamatan Parit Koto Balingka, Kecamatan Sungai Aur, dan Kecamatan Sungai Beremas.

"Ratusan kepala keluarga terdampak banjir. Saat ini petugas sedang memberikan bantuan dan pendataan di lapangan," katanya.

Pihaknya juga memantau kondisi Sungai Batang Saman Kecamatan Pasaman karena air sungai itu mulai naik."Warga diharapkan tetap waspada dengan kondisi saat ini karena hujan masih belum reda," katanya.

Video Terkini