Sukses

Patung Bung Karno Berwajah Tembem, Seniman Sumsel Ragukan Kapasitas Pekerja Proyek

Patung Bung Karno berwajah tembem di Jalan Lingkar Kabupaten Banyuasin Sumsel dikritik oleh seniman Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Pembangunan patung Bung Karno di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), dikritik pedas oleh masyarakat.

Wajah Bung Karno diukir seperti berwajah tembem dan tubuhnya juga terlihat gempal, tidak seperti sosok Presiden Soekarno.

Usai heboh di media sosial (medsos), para pekerja bangunan patung Bung Karno langsung menutupi bagian wajah patung dengan terpal.

Namun banyak masyarakat yang datang ke Jalan Lingkar Banyuasin Sumsel itu, untuk melihat bentuk patung Bung Karno.

Darmawan, salah satu pekerja pembuatan patung Bung Karno mengatakan, proses pembuatan patung tersebut memang belum rampung, jadi belum terlihat mirip seperti sosok Bung Karno.

Dia berkata, beberapa hari lalu mereka sengaja membuka terpal untuk bisa melihat bentuk patung dari kejauhan. Agar masyarakat juga bisa tahu tentang pengerjaan patung Bung Karno tersebut.

“Kesalahan kami sebenarnya, kenapa tidak ditutup lagi. Padahal itu belum finishing, baru sketsa saja. Karena seni di Sumsel ini kan kurang, jadi harus dipamerkan agar bisa menarik minat masyarakat sekitar,” ujar warga yang tinggal di kawasan Kalidoni Palembang, Sabtu (23/9/2023).

Karena pembangunannya baru dimulai bulan lalu, sehingga mereka masih merampungkan sketsa awalnya saja. Ada dua bulan lagi untuk proses pembentukan seluruh lekuk tubuh patung, agar terlihat mirip dengan sosok Soekarno.

Patung Bung Karno dibuat dengan total tinggi sekitar 10 meteran, mulai dari pondasi hingga bentuk patung setinggi 6 meteran.

“Nanti ada pembuatan lekuknya, akan diukir pakai gerinda. Untuk penghalusannya nanti sampai tahap akhir akan dikerjakan oleh dua orang perupa. Kaget juga saat patungnya viral,” ungkap pria keturunan Jawa ini.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kritikan Seniman Sumsel

Namun Marta Astra Winata (54), perupa Sumsel menilai ada yang berbeda dari pembuatan patung Bung Karno di Banyuasin tersebut.

Menurutnya, pembangunan patung dengan tahapan 40 persen seharusnya sudah terlihat jelas bentuk wajah Bung Karno. Apalagi sudah terpasang di badan patungnya.

Namun patung Bung Karno di Banyuasin Sumsel yang dilihatnya itu, tidak ada lekuk wajah, hanya flat saja tanpa ada komposisinya.

“Kalau memang benar pekerjanya adalah seniman patung, harusnya sudah mulai terbentuk. Apalagi pengerjaannya biasanya dibuat terpisah, ketika sudah terbentuk baru dipasang ke atas patung,” katanya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin Sumsel seharusnya melihat dulu portofolio perupa yang akan menggarap pembuatan patung Bung Karno tersebut.

Serta berdiskusi dulu dengan para seniman di Sumsel, agar pembuatan patung Bung Karno tersebut bisa benar-benar mewakili sosok Presiden RI ke-1.

Pelukis yang memiliki galeri karya di Kilometer 5 Palembang ini menyayangkan, pembuatan patung Bung Karno tidak mirip. Karena di Sumsel banyak seniman-seniman berkompeten yang sudah mendunia karyanya.

“Sebenarnya masih bisa diukir kalau dia seniman patung. Tapi kalau dia pekerja, sistemnya tidak begitu. Tidak berpanas ria dan berjemur di terik matahari. Kalau mereka seniman, tidak akan sembarangan membuatnya, karena akan dicap buruk,” katanya.