Liputan6.com, Jakarta - Pejabat Administrator memiliki peranan penting dalam proses dinamisasi organisasi dengan menerjemahkan kebijakan dan implementasi melalui tata kelola administrasi pemerintahan yang baik guna mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas.
Untuk mewujudkannya, tentu saja dibutuhkan sosok pemimpin yang dapat menjalankan perannya dalam menerjemahkan visi dan misi organisasi serta mampu mengelola sumber daya organisasi yang ada.
Baca Juga
Pernyataan itu diungkapkan Deputi bidang Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Basseng, M.Ed pada Pelepasan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV Tahun 2023, di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Pejompongan, Rabu 20 September kemaren.
Advertisement
"Perkembangan teknologi informasi serta perubahan di era disrupsi saat ini memerlukan sosok pimpinan yang mampu memberikan inspirasi, perubahan, inovasi serta kreativitas, oleh karena kebutuhan akan pengembangan kapasitas kompetensi pada level administrator mutlak dilakukan untuk menjawab tantangan perubahan dewasa ini," ungkapnya.
Melalui proses pembelajaran PKA ini, Basseng menjelaskan, peserta akan mendapatkan immersed learning dan insight untuk melatih kemampuan kepemimpinan dalam mengimplementasikan aksi perubahan di instansinya masing-masing.
Peserta juga dibekali dengan kompetensi kepemimpinan kinerja yang secara simultan akan membangun karakter dan sikap perilaku pemimpin yang berintegritas dan menjunjung tinggi etika birokrasi, mengaktualisasikan kepemimpinan dengan melakukan inovasi, kolaborasi serta mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki organisasi untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
Ada tiga unsur kemampuan kepemimpinan yang akan dibentuk dalam PKA ini, antara lain kemampuan dalam memimpin diri sendiri dimana seorang pemimpin dapat menjadi role model bagi bawahannya, kedua, kemampuan dalam mendiagnosa organisasi, kemampuan ini perlu dimiliki untuk mengetahui permasalahan organisasi dan berupaya memberikan terobosan dan inovasi konkret.
"Dan terakhir kemampuan berkomunikasi dimana diperlukan dalam membangun suasana kerja yang kondusif serta membangun jejaring organisasi," imbuhnya.
Basseng berpesan untuk senantiasa menjaga jejaring sesama peserta pelatihan PKA ini, karena kedepannya anda akan berkolaborasi dan bersinergi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya di setiap organisasi. Kolaborasi ini penting untuk senantiasa dikembangkan untuk meruntuhkan sikap-sikap silo mentality dan bersama-sama untuk memajukan bangsa.
Dalam laporannya, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan Manajerial ASN, Dr. Caca Syahroni, M.Si menyampaikan Tema Studi Lapangan PKA Angkatan IV Tahun 2023 ini adalah 'Strategi Pengembangan Sosial Budaya dan Kearifan Lokal Untuk Menunjang Peningkatan Kinerja Organisasi'.
Dengan 4 lokus antara lain Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Adapun berdasarkan hasil evaluasi maka terdapat 3 peserta terbaik dengan predikat sangat memuaskan. Yakni, Rio Pongpadati, dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Verbian Hidayat Syam dari Pemerintah Kota Batam dan Rita Indrayani, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.