Liputan6.com, Yogyakarta - Dunia seni di Indonesia sangat banyak dipengaruhi keberadaan ASDRAFI (Akademi Seni Drama dan Film Indonesia) Yogyakarta. Bukan hanya melahirkan seniman peran saja, namun sejumlah sastrawan hingga musisi tangguh dan perupa hebat sempat merasakan tempaan di kampus ini.
Setelah vakum, para alumni ASDRAFI tergugah untuk berkontribusi terhadap perkembangan seni tanah air. Tentu saja menyesuaikan tren dan zaman.
Para alumni ini menyatu dalam Guyub Rukun Keluarga ASDRAFI (GRK ASDRAFI). Menurut juru bicara GRK ASDRAFI Mahmoud Elqadrie, untuk mewujudkan idealisme berkesenian tersebut, berdirilah sebuah lembaga pendidikan, bernama InSAGA (Indonesia School of Arts GRK ASDRAFI). Lembaga pendidikan seni ini menempatkan pendidikan seni yang berbasis lingkungan.
Advertisement
"Tahun 2023 ini sekolah seni InSaga ASDRAFI memasuki tahun ketiga. Kami pikir gen z, juga generasi alpha perlu tahu sejarah. ASDRAFI sebenarnya cikal bakal bakal perguruan resmi seni drama dan film di Indonesia,” kata Mahmoud.
Tokoh-tokoh seni yang mendunia dan legendaris lahir dari ASDRAFI. Sebut saja sutradara Teguh Karya, penyair dan dramawan WS.Rendra, teaterawan Azwar AN, sastrawan dan teaterawan Putu Wijaya, sutradara Chaerul Umam, Alex Soeprapto Yudho.
Belum lagi sejumlah aktor legendaris seperti Kusno Sujarwadi, Hendra Cipta, juga novelis Motinggo Boesye, pelukis Amri Yahya, Meritz Hindra, Mien Brojo, Maruli Sitompul dan banyak lagi pelanggan Piala Citra dalam Festival Film Indonesia.
“Sejarah ASDRAFI harus mengalami kevakuman. InSAGA didirikan untuk menjawab perubahan zaman. Bukan hanya di bidang seni Drama dan Film, namun juga seni lain,” kata Mahmoud.
InSAGA sesungguhnya wujud nyata spirit filosofi ASDRAFI dalam menjaga marwahnya di bidang pendidikan dan budaya.
Tahun 2023 ini, InSaga kembali membuka kelas. Kali ini tawaran baru yakni belajar sinematografi. Ilmu sinematografi sangat dibutuhkan saat ini.
Para konten kreator, para influencer, youtuber, dan banyak profesi yang sesungguhnya penting untuk menguasai sinematografi. Tentu konten atau produk yang dilandasi ilmu yang benar menjadi lebih berkualitas.
Nah, yang berminat mengikuti kelas sinematografi dan juga seni-seni lainnya, bisa langsung ke sekretariat InSaga ASDRAFI, Jalan Sompilan Ngasem 12 Yogyakarta.
"Ada di kampus ASDRAFI dulu. Agar spirit para pendiri sekolah seni ini juga ikut terjaga," kata Mahmoud.