Liputan6.com, Palangka Raya - Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah diselimuti kabut asap tebal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin parah pada Rabu (27/9/2023). Kondisi ini tak hanya mengakibatkan penundaan sejumlah penerbangan, namun juga menimbulkan lonjakan kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, mengungkapkan pada September ini, mereka telah mencatat sebanyak 2.675 kasus ISPA di wilayah ini. Angka ini mungkin saja lebih tinggi, mengingat adanya banyak kasus yang diduga belum terlaporkan.
Baca Juga
Menghadapi situasi ini, Andjar meminta kepada penduduk untuk selalu memantau kualitas udara sebelum beraktivitas di luar.
Advertisement
"Apabila kualitas udara tidak memadai, disarankan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan terus menggunakan masker," ujarnya.
Dalam menanggapi keadaan ini, Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya telah mengeluarkan edaran kepada satuan pendidikan mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga pendidikan kesetaraan. Isi dari edaran ini termasuk penundaan awal belajar dan pengurangan jam belajar.
"Kami menetapkan penggunaan masker wajib dan menunda jam belajar hingga pukul 7.30 serta mengurangi jumlah jam belajar," kata Kadis Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani.
Pada hari yang sama, tiga penerbangan rute Jakarta-Surabaya mengalami penundaan hingga 1,5 jam akibat rendahnya jarak pandang. Executive General Manager (EGM) Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Ardha Wulinagara, membenarkan hal itu.
Dia menjelaskan pesawat yang terdampak adalah ID 6201, JT 683, dan GA 555. Penundaan ini disebabkan oleh visibilitas di bawah 1.000 meter. Menyikapi situasi ini, pihaknya berkolaborasi intens dengan airnav dan BMKG.
Dalam laporan harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, hingga pukul 15.39 WIB, tercatat 20 titik karhutla di Palangka Raya saja. Angka ini bahkan belum termasuk wilayah Kecamatan Bukit Batu dan Rakumpit yang jaraknya cukup jauh dari pusat kota, serta kabupaten-kabupaten lain di Kalimantan Tengah.
Pingsan
Situasi yang semakin memburuk ini juga menelan korban dari para petugas pemadam kebakaran yang berjuang di lapangan. Tiga petugas yang tergabung dalam Satuan Tugas Karhutla Kota Palangka Raya mengalami kehilangan kesadaran akibat terlalu banyak menghirup asap saat melakukan pemadaman api di Jalan Sinar Kahayan di Kecamatan Sebangau Palangka Raya.
"Teman-teman ada yang tumbang karena terkepung asap saat pemadaman akibat arah angin yang berubah tiba-tiba," ujar Ketua Emergency Response Palangka Raya (ERP), Jean Steve, di lokasi kejadian.Â
Jean menjelaskan, ketiga petugas yang menjadi korban merupakan anggota Tim ERP dan dari Barisan Pemadam Kebakaran Putra Pahandut. Mereka berhasil dievakuasi dan mendapatkan perawatan dengan pemberian oksigen.
Sementara itu, api yang melalap lahan gambut di lokasi tersebut terus berkobar dengan sumber air yang sangat minim. Bahkan setelah berupaya memadamkan api dari siang hingga malam sekitar pukul 18.30 WIB, api belum berhasil dipadamkan.
"Lokasi merupakan lahan gambut dan luasan lahan yang terbakar masih belum dapat diukur," tambah Jean.
Advertisement