Sukses

Hilirisasi Industri Pertambangan, BUMN MIND ID Fokus Bangun Proyek Strategis

MIND ID akan lebih efektif dan efisien mengelola rencana proyek bisnis dan investasi yang menciptakan nilai tambah bagi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID resmi memiliki nama usaha PT Mineral Industri Indonesia usai split off dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Awalnya, Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk dengan menggunakan entitas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) pada 2017.

Saat itu, Inalum berperan sebagai induk perusahaan yang memiliki mayoritas saham pada 4 perusahaan industri tambang terbesar di Indonesia, yaitu PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, serta pada 2018, PT Freeport Indonesia yang bergabung ssecara mayoritas saham 51,23% milik Pemerintah Indonesia melalui holding BUMN tambang MIND ID.

Split off ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara pada PT Indonesia Asahan Aluminium. Sekertaris perusahaan MIND ID Heri Yusuf menyebut pemisahan ini justru akan lebih mengakselerasi kontribusi holding industri pertambangan kepada Indonesia.

"PT Inalum kini sejajar dengan anggota MIND ID lainnya dengan tujuan agar MIND ID lebih fokus pada strategic holding company, sementara INALUM akan fokus pada pengembangan hilirisasi aluminium nasional," ujar Heri Yusuf.

Kini BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, serta PT Timah Tbk.

Heri Yusuf mengatakan split off Inalum dengan MIND ID ini, MIND ID akan lebih efektif dan efisien mengelola rencana proyek bisnis dan investasi yang menciptakan nilai tambah bagi Indonesia.

Transformasi ini juga akan memperkuat tata kelola MIND ID, sehingga dapat mengoptimalkan kontribusi perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan. BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID bertugas melaksanakan lima strategi bisnis dalam rangka meningkatkan performa dari anggota holding.

Lima tugas tersebut antara lain, memaksimalkan eksplorasi dan pertumbuhan produksi pertambangan, meningkatkan daya saing biaya dengan memaksimalkan platform digital, dan memaksimalkan skala hilirisasi aset dengan Project Management Officer (PMO). Selanjutnya, MIND ID bertugas menerapkan ekspansi industri hilir atau hilirisasi.

Kolaborasi dan sinergi anggota MIND ID untuk mempercepat program hilirisasi dibuktikan dengan pembangunan smelter di berbagai wilayah. Semelter yang dibangun antara lain smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur dan smelter Feronikel milik PT Antam di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Tidak hanya itu, anggota MIND ID juga membangun proyek strategis, yakni SGAR di Mempawah untuk mendukung rantai pasok bauksit hingga alumunium dan PLTU Mulut Tambang SUMSEL 8.

Keberhasilan split-off antara MIND ID dengan Inalum yang menempatkan MIND ID sebagai strategic holding akan membawa kemajuan industri pertambangan dengan mengedepankan kolaborasi dan sinergi anggotanya dengan keahlian pengelolaan komoditas masing-masing.

"Ke depannya tentu mandat hilirisasi, penguasaan cadangan, serta menjadi pemain kelas dunia merupakan komitmen yang akan terus menjadi kunci sukses peta keberlanjutan," kata Heri Yusuf.

Pada hari Pertambangan ke-78 yang mengangkat tema Energi Masa Depan Negeri ini, MIND ID akan terus mengeksplorasi dan menjaga sumber daya negeri ini untuk kemajuan Indonesia dengan terus memberi nilai tambah yang maksimal untuk masa depan yang lebih cerah.