Sukses

Lestarikan Tradisi Kuno, Warga Kudus Gelar Festival Ampyang Maulid

Tradisi Ampyang Maulid digelar masyarakat Desa Loram Kulon dan Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, demi melestarikan tradisi kuno.

Liputan6.com, Kudus - Tradisi Ampyang Maulid yang digelar masyarakat Desa Loram Kulon dan Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah berlangsung meriah, Kamis (28/9/2023). Salah satu bentuk kearifan lokal warga muslim Kudus ini, untuk merayakan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalam tradisi Ampyang Maulid itu, dilakukan dengan arak-arakan tandu berisikan nasi kepel yang dibungkus daun jati. Nasi bungkus ini dirangkai mirip gunungan setinggi 1,5 meter. Tak ketinggalan, juga ditampilkan gunungan berisi hasil bumi dan kearifan lokal lainnya, untuk memeriahkan Festival Ampyang Maulid di depan Masjid At-Taqwa Desa Loram Kulon.

Penjabat Bupati Kudus, Bergas Catursari Penanggungan yang hadir untuk membuka festival ini, juga mengapresiasi upaya masyarakat Desa Loram Kulon dan Loram Wetan dalam melestarikan budaya setempat.

“Festival Ampyang Maulid ini telah terselenggara sejak dulu. Luar biasa semangat masyarakat dalam melestarikan budaya,” ujar Pj Bupati Kudus disela-sela penyelenggaran tradisi Ampyang Maulid ini.

Kreativitas masyarakat dalam menampilkan budaya khas Kudus juga diapresiasi Pj. Bupati Kudus yang baru saja dilantik seminggu lalu. Ia juga menyebut bahwa tradisi Festival Ampyang Maulid bisa terus dikembangkan.

“Saya salut dengan kreasi masyarakat dalam Festival Ampyang Maulid. Ini kalau terus dikembangkan akan makin baik,” kata mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah ini.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Panitia Festival Ampyang Maulid Kudus, Anis Aminudin menambahkan, tradisi Ampyang Maulid ini merupakan tradisi turun-temurun di Masjid Wali At-Taqwa sejak abad ke-16. Hal itu bisa diketahui dari gapura kuno yang berasal dari tumpukan batu-bata abad ke-16 Masehi di masjid setempat.

 

2 dari 2 halaman

Festival Dimeriahkan Loram Expo 2023

Kirab budaya dalam rangkaian Festival Ampyang Maulid tahun 2023 ini, diikuti peserta dari perwakilan sekolah, musala, kelompok usaha dan perwakilan masyarakat Desa Loram Wetan dan Loram Kulon. Kirab ini menjadi acara puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad di desa setempat.

Usai kirab budaya dan gunungan hasil bumi, nasi kepal dan krupuk yang dibungkus daun jati, secara simbolis diserahkan kepada Pj. Bupati Kudus. Selanjutnya, gunungan nasi kepal tersebut dibagikan kepada masyarakat yang menyaksikan kirab.

Selain kirab budaya, festival tahunan ini juga dimeriahkan Loram Expo 2023 dan Khotmil Quran yang digelar sebelumnya. Kegiatan tersebut untuk memperkenalkan UMKM khas warga Desa Loram Kulon untuk meningkatkan kesejahteraan warga setempat.

“Alhamdulillah seluruh rangkaian acara dapat terselenggara berkat dukungan semua pihak, termasuk masyarakat Desa Loram Kulon, Loram Wetan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus,” pungkas Anis. (Arief Pramono)