Liputan6.com, Pekanbaru - Tabuhan kompang dan alat musik tradisional Riau mengiringi penabalan gelar adat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Irjen Mohammad Iqbal. Pria kelahiran Palembang itu kini menyandang gelar Datuk Seri Jaya Perkasa Setia Negeri.
Penyematan gelar di Balairung Tenas Effendy gedung Lembaga Adat Melayu Riau dilakukan petinggi adat, Jum'at siang, 29 September 2023. Mulai dari Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Datuk Seri Marjohan, Ketua DPH LAM Riau Taufik Ikram Jamil dan disaksikan Gubernur Riau Syamsuar.
Advertisement
Baca Juga
Prosesi penyematan gelar adat dimulai dengan pemasangan tanjak oleh Gubernur Syamsuar. Berikutnya pemasangan selempang oleh Ketua MKA LAM serta menyelipkan keris oleh Taufik Ikram Jamil serta ditutup dengan tepuk tepung tawar oleh para sultan dan raja di Riau.
Gelar adat Kapolda Riau dari LAM ini tidak diberikan kepada semua pejabat yang bertugas di Bumi Lancang Kuning. Selama ini hanya beberapa Kapolda yang mendapatkan gelar adat kehormatan.
Dalam sambutannya, Datuk Taufik Ikram Jamil menjelaskan, Irjen Mohammad Iqbal berhak dipanggil Datuk Seri seumur hidup. Gelar dan panggilan itu tidak bisa diwariskan.
Gelar tersebut memiliki makna sebagai seseorang yang memiliki kemampuan dan kekuatan, serta dapat menggunakan kekuatannya untuk menjayakan tanggung jawab maupun kewajibannya. Semuanya bertujuan menciptakan keteraturan di tengah kehidupan masyarakat.
"Semua itu dilakukannya atas nama kesetiaan terhadap tempat ia menjalani hidup dan mengabdi," kata Taufik.
Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sejumlah Terobosan
Selain itu, gelar Datuk Seri Jaya Perkasa Setia Negeri juga bermakna sebagai orang mulia dengan penuh cahaya yang memiliki kemampuan dan kekuatan istimewa dipergunakan untuk memenuhi tanggung jawab.
"Termasuk kewajibannya dalam menciptakan keteraturan di tengah kehidupan masyarakat secara maksimal dengan pencapaian luar biasa," jelasnya.
Menurut Taufik, ada sejumlah alasan LAM memberikan gelar adat kepada Irjen Mohammad Iqbal. Selama menjabat Kapolda, Iqbal telah membuat sejumlah terobosan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Beberapa terobosan itu di antaranya Si Talam Manis. Aplikasi ini berisi enam fitur pelayanan, di antaranya darurat kecelakaan lalu lintas.
Aplikasi ini menerima laporan atau aduan terkait kecelakaan lalu lintas secara pasti, tidak terjebak pada kebingunan untuk tempat mengadu.
Kemudian, Aplikasi Sikat Narkoba. Aplikasi tersebut bertujuan membuka ruang laporan atau pengaduan masyarakat kepada kepolisian melalui program informasi teknologi (IT).
"Dengan aplikasi tersebut, partisipasi masyarakat dalam melaporkan dugaan kasus narkoba bisa digalakkan karena narkoba adalah musuh bersama, bukan hanya tugas penegak hukum semata. Aplikasi dapat diunggah melalui telepon genggam android," terangnya.
Berikutnya mengajarkan nilai-nilai budaya Melayu dalam kurikulum pendidikan di Sekolah Polisi Negara. Polisi diminta menyelesaikan persoalan hukum memandang segi adat dan budaya yang berlaku.
"Buku panduan pendidikan budaya ini sudah diserahkan dan diterapkan," katanya.
Â
Advertisement
Dedikasi Terbaik
Usai penabalan, Iqbal mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Melayu Riau atas gelar adat yang diberikan. Baginya, masyarakat Melayu dan Riau secara umum membuat dirinya bisa menjalankan amanah sebagai Kapolda sejak Januari 2022.
"Adat, budaya, kekerabatan membuat saya survive dengan segala kekurangan dan kelebihan menjalankan amanah," jelas Iqbal.
Iqbal menceritakan, dia pertama kali bertugas sebagai perwira muda di Riau pada tahun 2000 hingga tahun 2005. Jabatannya kala itu dimulai dari Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Wakil Kapolres Kota Dumai dan Koorspripim Kapolda.
"Saya kira (ketika pindah dari Riau) selesai mengabdi, mungkin ada doa yang menyelip dari masyarakat sehingga Januari 2022 menjadi Kapolda," ujar Iqbal.
Gelar ini menjadi pengisi goresan perjuangan Iqbal sebagai anggota Polri. Apalagi baginya menjadi polisi bukan sekedar profesi tapi juga menjadi pengabdian, sebagaimana yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo.
"Terima kasih sudah ditabalkan, M Iqbal adalah Melayu Riau, M Iqbal adalah Riau, niat saya memberikan yang terbaik bagi Riau," tegas Iqbal.
Iqbal mendedikasikan khusus gelar adat ini kepada ibunya. Orangtuanya telah membesarkan hingga hari ini dan saat ini tengah sakit di Palembang.
"Walaupun sedang sakit, semoga ada berkah dan semoga sehat," jelasnya.
Â
Jangan Sakiti Masyarakat
Berikutnya kepada keluarga, sahabat, semua tim dan seluruh polisi di Polda Riau. Pesannya jangan berhenti mencintai dan mengayomi serta jangan sakiti hati masyarakat.
Bagi Iqbal, budaya Melayu tidaklah asing baginya. Sebagai putra yang lahir di Bumi Sriwijaya, Sumatra Selatan, Budaya Melayu dan kerajaan tersebar di sejah Nusantara itu tidak bisa dipisahkan.
"Sriwijaya dan Riau tidak mungkin berpisah dalam halaman sejarah, Riau dan segala budayanya akan menjadi irisan dalam setiap perjalanan saya," tegas Iqbal.
Advertisement