Sukses

Kapolrestabes dan Ketua DPRD Sebut Kerja Jurnalis Bawa Dampak Positif di Makassar

Hal itu disampaikan oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Pol M Ngajib dan Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo dalam talk show Transformasi Kambtibmas yang diselenggarakan oleh IJTI Pengda Sulsel

Liputan6.com, Makassar - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Sulawesi Selatan menggelar talk show dengan tema Tranformasi Kamtibmas di Red Corner Cafe pada Sabtu (30/9/2023). Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah tokoh sebagai sebagai pembicara. 

Tokoh-tokoh yang jadi pembicara dalam acara bincang-bincang tersebut adalah Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib, Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, Komisioner KPID Sulse Andi Muhammad Ilham, Akademisi UINAM Andi Muhammad Fadli dan Praktisi Media Televisi Akhmad Khatib Syamsuddin. 

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib menyebut kinerja jurnalis saat ini membawa banyak dampak positif. Betapa tidak, berbagai kasus kriminal yang menjadi atensi cepat diselesaikan. 

"Ini tentu saat ini positif jurnalisme sudah tebentuk. Saat ini karena karena jurnalis sekarang, ada informasi, itu lebih banyak klarifikasi. Bukan langsung ditayangkan," kata Ngajib saat menjadi pembicara. 

Ngajib pun mengenang kala ia pertama kali bertugas di Kota Makassar dan masih berpangkat perwira pertama. Ia menyebut saat itu aksi tawuran di Kota Daeng sangat merajalela. 

Kala itu, lanjutnya, sejumlah kelompok pemuda di Makassar bahkan membuat pengkaderan khusus dan latihan sebelum tawuran dilakukan. Kini hal-hal seperti itu tak lagi ada. 

"Alhamdulillah saat ini saya kembali 2023 ini, perubahan sosial luar biasa. Berbeda. Ada pengkaderan anak 11 tahun kita dapat di kecamatan, mereka latihan perang antar kelompok," alumni Akpol 1995 itu menceritakan. 

Menurut Ngajib, hal ini tidak lepas dari peran masyarakat yang menjaga Kamtibmas di wilayahnya. Termasuk jurnalis yang terus menayangkan pemberitaan positif.

"Kami terima kasih dan bersyukur atas upaya memperbaiki itu dan sekarang kurang sekali tawuran. Ini tak lepas media, jurnalis. Lebih memberitakan positifnya," ucap dia. 

2 dari 2 halaman

Kritik Membangun

Senada dengan itu, Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo juga menilai kerja-kerja jurnalis saat ini membawa banyak dampak positif bagi masyarakat. Tak hanya sebagai kontrol, Rudianto Lallo juga menilai kritik-kritik yang diberikan jurnalis menjadi salah satu alat kontrol di masyarakat. 

Salah satu contohnya, Rudianto melanjutkan, saat adanya oknum anggota dewan yang asyik bermain gim saat rapat berlangsung. Hal itu, kata Rudianto justru berdampak positif bagi lembaga legislatif yang ia pimpin.

"Tugas jurnalis menggambarkan informasi ke masyarakat. Saya pribadi, partner dan CCTV kita. Anggota kami main hape, itu bagus," ucapnya.

Hal itu merupakan pemberitaan positif. Apalagi DPRD Makassar merupakan lembaga yang dibayar oleh rakyat.

"Makin media mengawasi kami makin bagus. Khususnya kami yang dibayar rakyat. Positif. Makassar ini sudah mantap," ungkapnya.

Di samping itu, masyarakat juga harus pintar memilah media. Akademisi Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik UINAM, Andi Muhammad Fadli, mengatakan, pada era digital saat ini, banyak perusahaan media yang tidak terdaftar di Dewan Pers.

Jurnalis yang bekerja di media yang tidak terverifikasi tersebut, kadang menayangkan berita yang tidak sesuai kode etik.

"Institusi kadang gak ngeri mana media terferifikasi dan mana tidak. Masyarakat harus pintar," pintanya.Â