Liputan6.com, Jakarta 3 Oktober 2021 lalu, sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membentuk Komunitas Literasi Remaja. Komunitas itu dibuat sebagai bentuk keprihatinan para pemuda di sana terhadap rendahnya tingkat literasi di Indonesia.
Membaca memang menjadi hal dasar dalam dunia pendidikan. Namun, menanamkan budaya gemar membaca menjadi kesulitan tersendiri. Apalagi pada anak usia dini. Inilah yang kemudian menjadi perhatian sejumlah lembaga, termasuk Komunitas Literasi Remaja – Tambun Selatan.
Baca Juga
Sejumlah kegiatan pun telah dilakukan selama dua tahun terakhir demi meningkatkan literasi membaca anak usia dini. Salah satunya adalah dengan menggelar perpustakaan keliling yang berpindah dari satu taman ke taman lainnya di area Tambun.
Advertisement
Target mereka adalah anak-anak yang tengah bermain di taman tersebut. Di akhir pekan, anggota komunitas menggelar perpustakaan gratis di taman-taman di area Tambun - Bekasi.
Buku-buku perpustakaan keliling mereka bawa dengan sepeda motor. Meski tak dibayar, anggota komunitas tetap semangat berkegiatan karena mereka ingin anak-anak Bekasi gemar membaca, sehingga berwawasan luas.
Mendapat Bantuan
Namun, niat tulus para remaja tersebut tentu saja tak berjalan mulus. Sejumlah kendala mereka hadapi mulai dari fasilitas kegiatan, keragaman jenis buku yang tidak memadai dan minimnya biaya untuk berkegiatan.
Selama ini, donasi buku maupun uang sebagian besar mereka dapatkan dari partisipasi anggota komunitas. Hanya sesekali mereka dapat bantuan dari lembaga lain atau sumbangan rupiah sukarela dari pengunjung taman.
Sebenarnya, Komunitas Literasi Remaja Tambun Selatan telah beberapa kali membuka donasi untuk umum, namun hasilnya kurang efektif karena e-flyer dari kegiatan tersebut hanya disebarkan melalui akun Instagram pribadi masing-masing anggota Komunitas Literasi Remaja ini memang belum memiliki akun Instagram atau media sosial lainnya. Akibat dari sejumlah kendala tersebut, Komunitas Literasi Remaja kesulitan dalam menyebarkan informasi kegiatan mereka secara leluasa.
Untuk itulah, sejumlah dosen Fakultas Ilmu Komunikasi – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) tergerak mendampingi anggota komunitas dalam membangun Instagram khusus Komunitas Literasi Remaja, sebagai salah satu sarana promosi.
Melalui konsep Kampanye Perubahan Sosial, dosen Fikom menginisiasi sejumlah kegiatan pengabdian untuk komunitas ini. Diawali dengan diskusi kondisi komunitas, lalu berbagi ilmu terkait Pemasaran Sosial, Kampanye Perubahan Sosial, dan pemanfaatan Instagram sebagai sarana promosi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat juga memberikan dasar teknik pembuatan konten yang efektif guna menarik minat masyarakat sekaligus membangun image komunitas.
Advertisement