Liputan6.com, Bandung - Pada Senin, 2 Oktober 2023 malam situs pengaduan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat mengalami down. Diketahui situs tersebut tidak bisa diakses dan pada Selasa (3/10/2023) situs terpantau masih tidak bisa diakses.
Melansir dari Liputan6 pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menduga jika gangguan pada situs OJK tersebut diduga karena serangan ransomware. Adapun peristiwa tersebut mengingatkan pada kasus bank BSI yang sempat mengalami down berhari-hari.
"Kalau form simpel seperti ini harus down berhari-hari tentunya ini hal yang sangat serius. Ini mengingatkan pada kasus BSI yang down berhari-hari lalu mengaku maintenance sistem, tetapi terbukti kalau diserang ransomware,” ujarnya.
Advertisement
Alfons turut menjelaskan jika situs OJK kemungkinan mengalami serangan ransomware karena berada dalam satu server yang sama. Ia menduga situs pengaduan tersebut dikirimi oleh file yang mengaktifkan eksploitasi sehingga bisa memberikan akses database.
"Iya, itu kan satu server yang sama, situs pengaduan kemungkinan kena karena dikirimi file yang mengaktifkan eksploitasi sehingga memberikan akses pada database dan keseluruhan situs," dia memungkasi.
Saat ini sejumlah masyarakat melalui media sosial banyak yang mengeluhkan tidak bisa mengakses situs OJK. Terpantau sejumlah warganet melakukan aduan di kolom komentar Instagram OJK.
"Enggak bisa akses slik ey, lagi gangguan kah min?” tanya akun @wahyu_wj.
Tanggapan Resmi OJK
Adapun melalui media sosial resminya pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) langsung memberikan respon terkait gangguan tersebut. Terpantau pihak OJK menjelaskan jika saat ini situs tersebut sedang melakukan proses pemulihan layanan.
“Halo kak @wahyu_wj mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saat ini sedang ada gangguan pada layanan sistem informasi OJK dan sedang dilakukan proses pemulihan layanan. Terima kasih atas pengertiannya,” tulis @ojkindonesia.
Melansir dari unggahan instagram story OJK Indonesia saat ini telah mengumumkan jika situs OJK mengalami gangguan pada layanan sistem informasi. Pihaknya juga memohon maaf karena gangguan tersebut dan tengah dilakukan proses pemulihan layanan.
“Sehubungan dengan adanya gangguan pada layanan sistem informasi OJK, bersama ini kami informasikan bahwa sedang dilakukan proses pemulihan layanan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih atas pengertiannya,” tulis @ojkindonesia.
Advertisement
Lantas Apa Itu Ransomware?
Ransomware merupakan jenis malware atau perangkat lunak berbahaya yang bisa membuat data atau perangkat komputasi korbannya terkunci. Pelaku yang mengincar korban menggunakan ransomware biasanya akan mengancam atau membuat data tersebut terus terkunci kecuali korban memberikan apa yang diinginkan pelakunya.
Biasanya korban yang mendapatkan ransomware pada data atau perangkat komputernya akan diancam dan pelaku akan meminta uang tebusan. Jenis malware ini sudah umum terjadi dan sering menyerang situs penting di antaranya layanan kesehatan, penyedia layanan TI, dan layanan lainnya seperti situs OJK.
Melansir dari Microsoft Ransomware termasuk kedalam program jahat yang dibuat oleh seseorang atau kelompok tertentu untuk mendapatkan uang tebusan. Bahkan serangan yang dibuat secara canggih bisa menyerang korban untuk mengambil dokumen internal yang cukup penting dan privasi.
Salah satu contoh serangan ransomware terbesar yang pernah terjadi adalah kasus di India pada Mei 2022. Saat itu, maskapai penerbangan terbesar di India mengalami serangan tersebut dan membuat terjadinya penundaan hingga pembatalan penerbangan akibatnya ratusan penumpang turut terlantar.