Liputan6.com, Lampung Keluarga almarhumah MS (18) mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tewas usai jatuh dari lantai empat asrama putri, menyebut sempat meminta dibelikan sepeda motor.
Hal itu disampaikan oleh sepupu almarhum, Yulia, saat ditemui di rumah duka di Jalan Delia, Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Wayhalami, Kota Bandar Lampung.
Yulia menjelaskan, sebelum tewas MS sebelumnya pernah meminta dibelikan sepeda motor oleh ayahnya.
Advertisement
"Terakhir itu korban minta motor. Motor itu sudah ada dan tinggal dikirim, cuman belum dikirim karena masih menunggu STNK aja," kata Yulia, kepada wartawan di rumah duka, Selasa 3 Oktober 2023.
Baca Juga
Yulia menyampaikan, sangat terpukul mendengar kabar bahawa kerabatnya itu tewas diduga bunuh diri.
"Pertama kali mendapat kabar, papa korban langsung hubungi saya, tapi belum tahu (meninggal) karena apa, taunya setelah banyak berita di media," jelasnya.
Korban Tipe Orang yang Tertutup
Yulia mengatakan, korban adalah tipe orang yang tertutup. "Kalaupun curhat, dia cuma curhat dengan saudara kandungnya, adeknya yang nomor tiga. Karena orangnya tertutup, jadi saya juga kaget medenger kabar ini," ujarnya.
Yuli mengungkapkan, untuk alasan yang melatar belakangi korban mengambil keputusan seperti itu keluarga tidak ada yang tahu.
"Kami dapat info kalau papa korban masih harus ke Jogja, itu permintaan dari kepolisian, karena ada yang masih perlu diusut. Kemungkinan pihak kepolisian juga akan datang ke sini (rumah duka) untuk mencari bukti-bukti pendukung," terangnya.
Yulia mengatakan, polisi meminta keluarga datang ke Jogja karena masih ada yang harus diselesaikan.
"Karena peristiwa ini juga melibatkan pihak kampus, dan kejadiannya juga di dalam kampus, pihak keluarga diminta polisi untuk datang ke Yogyakarta,"
Advertisement