Sukses

Hubungan Prancis dengan DIY Makin Erat, Ini 3 Kerja Sama yang Disepakati

DIY menjadi magnet bagi beberapa negara termasuk Prancis yang melanjutkan kerja sama di tiga bidang yaitu wisata, pendidikan dan budaya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Wisata, pendidikan dan budaya menjadi 3 kerja sama yang memperkuat hubungan antara Prancis dengan DIY selama ini. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan akan menindaklanjuti kerja sama tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur DIY usai menerima Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone 

“Sudah jelas ya, kami akan menindaklanjuti apa yang sudah jadi kesepakatan, baik secara internal di sini maupun pemberitahuan ke pemerintah pusat itu aja. Karena prinsipnya komunitas Prancis maupun lembaga sudah ada di sini tinggal meningkatkan,” kata Sri Sultan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta Kamis (5/10/2023).

Menurut Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, kerja sama Prancis-DIY selama ini berjalan dengan baik dan banyak perwakilan komunitas-komunitas Prancis di DIY. Fabien Penone mengatakan komunitas-komunitas itu bergerak di perusahan ekonomi kreatif seperti Gameloft, dan sains ilmiah di beberapa universitas di DIY. 

Fabien Penone mengatakan terkait kerja sama Prancis dengan DIY di bidang kebudayaan, negaranya akan berpartisipasi dalam acara Biennale. Nantinya akan ada 2 seniman dari Prancis yang turut andil pada event tersebut.

“Ternyata di sini ada IFI Yogyakarta yang merupakan partner kami untuk bekerja sama dengan Jogja. Kami sudah membahas hal tersebut dengan Bapak Sultan dan ke depannya kami ingin mengembangkan kerja sama yang lebih baik lagi. Saya juga akan kembali lagi dalam 6 bulan ke depan, untuk melihat perkembangan kerja sama tersebut,” tutur Fabien Penone.

Lebih lanjut Penone mengucapkan selamat kepada Sri Sultan atas diresmikannya Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committee (WHC) di Riyadh, Arab Saudi. Peresmian ini menurutnya adalah bukti atas kerja keras Sri Sultan dalam memperjuangkan nilai-nilai kebudayaan di DIY dan pas menyandang sebagai Kota Kebudayaan dan Kota Kreativitas.

“Diresmikannya sumbu filosofi oleh UNESCO merupakan bukti bahwa Yogyakarta adalah kota yang sangat bisa berkembang di kemudian hari,” tutup Fabien.