Sukses

Kabut Asap Makin Pekat, Anak TK hingga SMP Masih Belajar di Sekolah

Kabut asap hasil kebakaran lahan atau Karhutla di Riau makin pekat membuat kualitas udara tidak sehat tapi murid TK hingga SMP masih belajar di sekolah.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau makin pekat, khususnya di Pekanbaru. Pada Minggu pagi, 8 Oktober 2023, jarak pandang sempat mencapai 400 meter saja karena kabut asap.

Kabut asap Pekanbaru bahkan sempat mengganggu sejumlah penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Penerbangan seperti kedatangan dan keberangkatan molor dari jadwal meskipun menjelang siang kembali lancar.

Aktivitas pendidikan juga mulai terganggu. Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Riau mengeluarkan surat edaran agar belajar dilakukan secara daring atau online dari rumah.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru belum belum menerapkan kebijakan serupa bagi murid TK hingga SMP. Peserta didik diminta tetap ke sekolah memakai masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal, kondisi udara memang berada pada level kuning atau tidak sehat bagi masyarakat.

"Kita nanti meliburkan di level merah atau di level Sangat Tidak Sehat," ujar Jamal.

Jamal menjelaskan, kondisi udara di Pekanbaru pada Minggu petang berada pada angka 124 PM.2 di Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Nantinya sekolah dilindungi jika tingkat pencemarannya berada di 200 PM.2.

"Saya sudah koordinasi dengan Kadis Provinsi dia bilang juga Pekanbaru memang cerah," ucap Jamal.

 

2 dari 2 halaman

Pantau Perkembangan

Jamal juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru. Jamal mendapat informasi dari BMKG bahwa udara di Pekanbaru sudah sehat.

"Sumber kita DLHK yang soal ISPU dan BMKG, nanti kalau dah di level merah baru ambil tindakan meliburkan," ucapnya.

Jamal menyebut akan memantau situasi. Kalau kabut asap masih pekat, Jamal bisa saja meminta kepada kepala sekolah agar memulangkan peserta didik lebih awal.

"Tentu saja harus izin dulu kepada Penjabat Wali Kota," ujar Jamal.

Di sisi lain, Jamal sudah menghubungi kepala sekolah dan menyarankan tidak melaksanakan apel pagi. Anak-anak juga diminta mengurangi aktivitas di luar ruangan.

"Juga minta pakai masker juga, itu kita sampaikan," imbuh Jamal.