Sukses

Belasan Hektare Kawasan Konservasi di Sulut Terbakar Saat Kemarau Panjang Tahun Ini

Kawasan konservasi yang terbakar tersebut adalah Cagar Alam Batu Angus, di Kota Bitung, kira-kira seluas 12 hektare. Ada juga kawasan Cagar Alam Dua Sudara, Kota Bitung, juga diperkirakan seluas tujuh hektare yang hangus terbakar.

Liputan6.com, Manado - Musim kemarau panjang yang masih melanda sebagian wilayah Indonesia termasuk Sulut membawa dampak pada terbakarnya hutan dan lahan. Ada belasan hektare kawasan konservasi yang hangus terbakar.

"Saat musim kering ini bahaya kebakaran hutan dan lahan harus diantisipasi," ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut Askhari Dg Masikki, Rabu (11/10/2023).

Kawasan konservasi yang terbakar tersebut adalah Cagar Alam Batu Angus, di Kota Bitung, kira-kira seluas 12 hektare. Ada juga kawasan Cagar Alam Dua Sudara, Kota Bitung, juga diperkirakan seluas tujuh hektare yang hangus terbakar.

"Diduga kebakaran tersebut berasal dari kebun masyarakat," katanya.

Askhari mengatakan, langkah mitigasi yang bisa dilakukan adalah mengimbau masyarakat tidak melakukan pembukaan lahan pertanian dengan cara membakar.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi dipicu puntung rokok yang dibuang tanpa dimatikan, dan kemudian membahayakan kawasan hutan yang di kawasan konservasi seperti musim kemarau saat ini.

"Kami juga mengharapkan dari pihak kelurahan, pihak kecamatan maupun pemerintah daerah mengimbau seluruh masyarakat, terutama masyarakat yang ada di sekitar kawasan ikut menjaga hutan dan lahan di kawasan tersebut," ujarnya.

Askhari memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang ikut berpartisipasi memadamkan api saat terjadi kebakaran di kawasan konservasi seperti di sektor atau seksi, manggala agni, jajaran TNI/Polri, masyarakat serta pemerintah daerah.