Sukses

Anggrek Hitam, Jangan Menghilang

Mahasiswa UGM berupaya agar flora endemik langka dari Indonesia yaitu anggrek hitam tidak punah melalui teknologi TISs untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan anggrek hitam.

Liputan6.com, Yogyakarta Flora endemik langka dari Indonesia, anggrek hitam (Coelogyne pandurata lindl), yang hanya bisa dijumpai di Kalimantan Timur dan Papua kini tengah berjuang agar tidak mengalami kepunahan. Melihat kondisi anggrek hitam ini, tiga orang mahasiswa Fakultas Biologi UGM Anisa Dewi Rahayu, Lathief Al Umami, dan Shiddharta Arya Anggoro Cen dengan dosen pendamping Endang Semiarti melakukan konservasi ex situ dengan mikropropagasi melalui teknologi berupa Temporary Immersion Systems (TISs). 

Anisa Dewa Rahayu, mengatakan TISs atau sistem perendaman sesaat berbasis bioreaktor ini tergolong metode mutakhir untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan anggrek hitam. 

"Kelebihannya antara lain, tidak perlu disubkultur, aerasi optimal, dan mencegah hiperhidrisitas. Inovasi sistem TISs terintegrasi sensor dapat mempermudah dalam kontrol parameter lingkungan seperti pH, suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan gas karbon dioksida," kata Anisa, Selasa (10/10/2023).

 

Anggrek hitam yang masuk kategori Apendiks I menurut Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) dan flora yang dilindungi di Indonesia ini harus terus dijaga kelestariannya. Anisa mengatakan, pihaknya telah membuktikan pengaplikasian TISs terintegrasi sensor yang telah dilakukan terhadap anggrek hitam di Laboratorium Bioteknologi Biologi UGM dapat mempercepat pertambahan parameter pertumbuhan. 

"Pengaplikasian alat ini dapat menginisiasi pengembangan upaya konservasi ex situ secara modern dan efisien pada tanaman lainnya yang terancam punah, hingga produksi tanaman yang lebih berkualitas dengan biaya produksi yang minimal," jelasnya.

Sementara, Lathief menjelaskan bahwa pengembangan alat TISs menggunakan sensor real time untuk memudahkan kontrol parameter lingkungan. 

"Hasil dari pengukuran sensor terhadap kondisi parameter lingkungan ditampilkan dalam LCD display," paparnya.

Shiddharta, anggota tim lainnya mengatakan desain ruang inkubasi di bagian atas TISs sebagai tempat eksplan serupa biji hingga planlet dapat diatur secara fleksibel sesuai kebutuhan tanpa perlu memodifikasi sistem sensor dan aktuator.

Seperti diketahui, anggrek hitam ini memiliki keistimewaan pada labellumnya yang berwarna hitam dengan garis-garis hijau dan berbulu serta perhiasan bunga berwarna hijau dengan kelopak berbentuk segitiga. Anggrek ini bernilai ekonomi tinggi sebagai tanaman hias dan koleksi tanaman langka.Â