Alasan Mengapa Memelihara Burung Sangat Menenangkan

Ilustrasi memelihara burung. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Memelihara burung merupakan salah satu hobi yang populer di kalangan banyak orang di seluruh dunia. Ada beberapa alasan kuat mengapa orang menemukan kebahagiaan dalam merawat dan memelihara burung sebagai teman berbulu.

Salah satu alasan utama adalah bahwa memelihara burung memberikan kesempatan untuk terhubung dengan alam. Burung adalah makhluk yang indah dan hidup di alam bebas.

Dengan merawat mereka, orang dapat merasakan keindahan alam, bahkan jika mereka tinggal di perkotaan. Ini membantu mengurangi stres dan memberikan perasaan dekat dengan alam.

Memelihara burung adalah hobi yang menenangkan. Suara-suara mereka, gerakan lembut, dan kehadiran mereka di sekitar rumah dapat menciptakan lingkungan yang santai.

Banyak orang menemukan bahwa berinteraksi dengan burung adalah cara yang baik untuk melepaskan tekanan dan meredakan kecemasan. Orang sering kali membentuk hubungan emosional yang kuat dengan burung peliharaan mereka.

Ini bukan hanya hewan peliharaan biasa; ini adalah teman yang dapat mendengarkan, berinteraksi, dan memberikan rasa diberdayakan kepada pemiliknya.

Mengamati perkembangan burung dari waktu ke waktu dapat memberikan kepuasan yang mendalam. Memelihara burung juga mengajarkan tanggung jawab kepada pemiliknya.

2 dari 2 halaman

Kepedulian

Merawat makhluk hidup membutuhkan waktu dan perhatian, serta pemahaman tentang kebutuhan dan kesejahteraan hewan. Hal ini membantu orang belajar menjadi lebih peduli dan bertanggung jawab.

Burung pipit

Burung pipit adalah burung yang mudah dirawat dan umumnya menyenangkan untuk dilihat. Spesies ini juga mempunyai tangisan yang lembut. Namun burung-burung ini tidak boleh dikeluarkan dari kandangnya dan mereka bukan spesies aktif. Jika Anda memutuskan untuk memelihara burung pipit, peliharalah kedua burung tersebut sebagai sahabat.

Merpati

Merpati dikenal memiliki kepribadian yang manis dan lembut. Berbeda dengan burung beo yang paruhnya keras, merpati jarang menggigit atau melukai paruhnya.

Anda perlu melengkapi set drum dengan cermin dan ayunan untuk meningkatkan pengoperasian, dan terkadang Anda memerlukan waktu untuk terbang bebas di luar drum untuk berinteraksi.

Love bird

Lovebird adalah salah satu spesies burung beo terkecil. Burung kecil berwarna-warni ini sangat cerdas. Jenis burung ini sangat cocok untuk anak-anak yang tinggal di apartemen atau kondominium.

Lovebird memiliki umur 10 hingga 20 tahun seperti dilansir The Spruce Pets, Rabu 7 Juni.

Parkit

Macaw, atau parkit,⁠ adalah burung kecil berwarna-warni dari Australia yang disukai para pecinta burung. Hewan-hewan ini cukup toleran terhadap penanganan, relatif mudah dirawat, dan bahkan dapat belajar berbicara.

Mereka memiliki kepribadian yang lembut dan seringkali memiliki ikatan yang sangat kuat dengan pemiliknya, menjadikan mereka teman yang baik bagi pecinta burung. Macaw memiliki umur yang lebih pendek, dari 7 hingga 15 tahun.

Parkir Quaker

Parkit Quaker sebenarnya merupakan burung beo berukuran kecil yang cukup mudah perawatannya. Bahkan, anak-anak yang ingin memelihara hewan peliharaan pun bisa memilih parkit Quaker sebagai gantinya.

Semakin banyak kata yang didengarnya di sekitar kandangnya, semakin besar kemungkinannya untuk memahami dan meniru kata-kata tersebut. Macaw memiliki umur 20 hingga 30 tahun.

Hobi memelihara burung juga memiliki aspek sosial. Ada komunitas besar orang yang memiliki minat serupa. Mereka berkumpul dalam klub burung atau forum online untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan tips merawat burung.

Ini menciptakan peluang untuk berinteraksi dengan orang-orang baru yang memiliki minat yang sama. Memelihara burung adalah hobi yang membawa banyak kebahagiaan dan manfaat bagi banyak orang.

Dari koneksi dengan alam hingga hubungan emosional yang kuat, hobi ini memiliki banyak hal positif untuk ditawarkan. Bagi banyak orang, burung bukan hanya hewan peliharaan, melainkan teman yang memberikan makna dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Belvana Fasya Saad