Liputan6.com, Bandung - Saat ini, penyakit cacar monyet atau monkeypox tengah menjadi perhatian publik khususnya masyarakat Indonesia. Pasalnya, beberapa waktu lalu kasus penyakit cacar monyet ditemukan di DKI Jakarta.
Adapun warga yang terpapar cacar monyet telah diisolasi dan tengah dalam pantauan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Adapun pemantauan kondisi pasien juga terus dilakukan oleh konsultan ahli Mpox dari spesialis penyakit dalam dan spesialis kulit kelamin.
Baca Juga
“Pasien dideteksi dini cepat dengan PCR dan besoknya langsung dilakukan isolasi di salah satu rumah sakit di Jakarta sampai sembuh,” ujarnya mengutip dari Liputan6.
Advertisement
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama juga menyampaikan jika pasien tersebut mendapatkan perawatan ekstra selama isolasi. Pasalnya butuh waktu sekitar 3 minggu untuk pasien sembuh.
“Butuh waktu 2-4 minggu, rata-rata 3 minggu untuk sembuh. Definisi sembuh, jika semua luka sudah kering sempurna dan muncul kulit baru. Pasien mendapat terapi terbaik dari konsultan ahli Mpox dari spesialis penyakit dalam dan spesialis kulit kelamin,” ujarnya.
Diketahui saat ini satu kasus baru dari cacar monyet tersebut tidak ada riwayat berkunjung ke luar negeri atau luar kota. Pasien merupakan domisili DKI Jakarta dan menjadi kasus kedua yang terjadi di Indonesia setelah temuan pertamanya di tahun 2022.
“Setelah satu kasus tahun lalu ditemukan di Jakarta dengan cepat yang merupakan import case karena penularan di luar negeri, pasien cacar monyet di DKI yang kali ini karena transmisi lokal. Tidak ada riwayat pergi ke luar negeri atau luar kota,” katanya.
Apa Itu Cacar Monyet?
Melansir dari Siloamhospitals Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus langka dari hewan (zoonosis) bernam virus monkeypox. Nama cacar monyet sendiri digunakan karena monyet merupakan inang utama dari virus bernama monkeypox.
Penyakit cacar ini merupakan kasus yang sudah pernah muncul sejak 1970 di Kongo, Afrika Selatan. Kasusnya pertama kali menular dari monyet ke manusia dan penderitanya mengalami bintil-bintil bernanah bahkan melepuh.
Seperti penyakit cacar lainnya cacar monyet juga disertai kondisi demam dan diiringi oleh pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak. Penyakit ini bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan luka yang terkontaminasi virus, droplet, dan cairan tubuh seperti batuk atau bersin.
Adapun penularan juga bisa terjadi dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan atau kontak langsung dengan kulit hewan atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus.
Advertisement
Penyebab Cacar Monyet
Penyebab dari cacar monyet atau monkeypox bisa terjadi karena adanya infeksi dari virus bernama monkeypox. Virus tersebut termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.
Diketahui virus dalam genus Orthopoxvirus meliputi dari smallpox (penyebab cacar), virus cowpox (cacar sapi), dan virus vaccinia (virus yang digunakan dalam vaksin cacar). Virus ini juga dapat bertransmisi dan menular namun bisa dibedakan dengan virus penyakit kulit lain seperti cacar air atau herpes.
Terdapat beberapa risiko yang bisa membuat seseorang terinfeksi cacar monyet diantaranya melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Contohnya saja melalui luka terbuka dari gigitan atau cakaran hewan.
Kemudian faktor lainnya bisa tersebar melalui kontak langsung dengan pengidap cacar monyet. Misalnya, melalui cairan tubuh pengidap penyakit cacar monyet seperti air liur atau menggunakan barang pribadi bersamaan dengan pengidapnya.
Gejala Cacar Monyet
Gejala cacar monyet umumnya akan terasa setelah 6 hingga 16 hari seseorang terpapar virus tersebut. WHO membagi gejala cacar monyet dalam dua periode infeksi seperti berikut ini:
1. Periode Invasi
Dalam periode invasi berlangsung dalam waktu 0-5 hari setelah terinfeksi virus dan beberapa gejala yang ditimbulkan seperti berikut ini:
- Sakit kepala berat
- Demam
- Sakit Punggung
- Lemas (asthenia)
- Nyeri pada otot
- Mual dan muntah (terutama yang terkena langsung dari gigitan hewan)
- Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)
2. Periode Erupsi Kulit
Gejala utama yang terjadi dalam periode erupsi kulit adalah munculnya ruam pada kulit dan biasanya terjadi pada 1 hingga 3 hari setelah pengidap mengalami demam. Pertama-tama ruamnya akan muncul di wajah.
Setelah itu ruam mulai menyebar tidak hanya pada area wajah namun bisa ke seluruh tubuh mulai dari area tangan hingga kaki. Ruam tersebut diawali dengan adanya bintik-bintik dan berubah menjadi lenting atau vesikel yaitu lepuhan berisi cairan dan beberapa waktu akan membentuk kerak.
Advertisement