Sukses

Keresahan Warga Riau dengan Kemunculan 2 'Imam Mahdi'

Sejumlah tokoh agama, masyarakat, dan warga mengikuti kegiatan Jumat Curhat Polda Riau untuk menyampaikan sejumlah keluhan, di antaranya maraknya hiburan malam dan pengakuan dua orang sebagai Imam Mahdi.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kapolda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal melaksanakan Jum'at Curhat di Desa Ridan Permai, persisnya di kediaman tokoh masyarakat Kabupaten Kampar, Datuk Yusril. Kegiatan ini rutin dilakukan sejak Iqbal menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara Riau.

Sejumlah pejabat Polda Riau hadir dalam kegiatan itu. Begitu pula dengan puluhan warga hingga tokoh agama tokoh masyarakat hingga sejumlah kepala desa.

Dalam kegiatan itu, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Kampar Ustaz Syamsiatir menyampaikan keluhan warga. Di antaranya saat ini marak hiburan malam, khususnya keyboard atau organ tunggal di sejumlah desa.

"Saat organ itu ada saweran (ke biduan) yang diselipkan penonton tidak pada tempatnya," kata Syamsiatir.

Hiburan malam dengan musik house ini menjadi sorotan masyarakat, khususnya warganet. Warganet menyalahkan MUI karena dinilai tidak bekerja.

"Kemudian saat ini marak judi online, kami mohon dukungan untuk penertiban," jelas Syamsiatir kepada Iqbal.

Syamsiatir memperkirakan hiburan malam keyboard ini bakal semakin marak. Apalagi, nantinya sudah masuk musim kampanye oleh kontestan pemilihan umum.

Selain itu, Syamsiatir juga meminta Kapolda Riau memperhatikan adanya aliran-aliran sesat yang berkembang di Kabupaten Kampar. Apalagi baru-baru ini ada 2 warga yang mengaku sebagai Imam Mahdi.

"Menjelang Pemilu akan timbul aliran-aliran sesat, kami mohon ditindak apalagi kalau ada unsur kriminalitas," harap Syamsiatir.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Lakukan Pemetaan

Tokoh agama dan masyarakat lainnya secara bergantian menyampaikan curhatan ke Kapolda Riau dan jajaran. Selain hal tersebut di atas ada juga persoalan balapan liar.

Begitu juga dengan persoalan peredaran narkoba, khususnya di kalangan pelajar. Kampar disebut marak peredaran narkoba karena 80 persen penghuni Lapas Bangkinang merupakan narapidana narkoba.

Menjawab curhatan warga ini, Kapolda Riau menyatakan pemberantasan penyakit masyarakat merupakan tugas bersama. Iqbal lalu meminta Kapolres Kampar duduk bersama semua pihak mengatur langkah strategis.

"Mapping hiburan malam dan lakukan pendekatan ekstra sebelum menertibkan," tegas Iqbal.

Terkait aliran sesat, seperti adanya 2 warga mengaku sebagai Imam Mahdi, Iqbal menyatakan Polres Kampar sudah menangkap salah satunya. Satunya lagi masih dicari untuk ditangkap.

"Berikan informasi jika ada lagi aliran yang mengaku sebagai Imam Mahdi lagi, akan ditindaklanjuti," ucap Iqbal.

Berkenaan dengan peredaran narkoba, Iqbal menyebut akan dibuatkan forum masyarakat yang berisi organisasi masyarakat, tokoh dan elemen lainnya.

"Forum ini akan bekerjasama sama dengan kepolisian, mencegah peredaran narkoba," ujar Iqbal.