Sukses

5 Fakta Menarik Laga Bali United FC kontra Persebaya Surabaya Pekan ke-16

Usai laga Bali United FC melawan Persebaya Surabaya ada tersisa fakta-fakta menarik terkait pertandingan tersebut.

Liputan6.com, Gianyar - Pekan ke-16 kompetisi Liga 1 2023/2024 antara Bali United FC kontra Persebaya Surabaya menyisakan fakta yang menarik diulas. Laga yang berakhir dengan skor 3:1 tersebut dimenangkan oleh tim tuan rumah di Stadion I Wayan Dipta Bali, Jumat sore (20/10/2023).

Pelatih Bali United FC, Stefano Cuggura alias Teco menyebut anak asuhannya sudah bermain bagus sesuai dengan instruksi tim pelatih dan membawa mereke semakin merangsek ke papan atas dengan raihan 27 poin sama dengan Persib Bandung.

"Kita bisa cetak gol pertama dan kita unggul. Mesti mereka cetak gol cepat pada babak kedua kita tetap fokus pada pertandingan dan bisa kita menang," kata Teco usai laga di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (21/10/2023).

Menurut Teco, usai timnya unggul di babak pertama pada waktu turun minum ia meminta anak asuhannya untuk tetap konsisten bermain bagus dan melakukan serangan balik untuk bisa menambah gol.

"Kita sudah bicara di locker room, babak pertama Persebaya sudah kalah satu kosong dan kita harus pakai serangan balik, terbukti kita bisa menang," ujar dia.

Tak hanya itu berikut Liputan6.com merangkum 5 fakta-fakta menarik dalam laga Bali United FC kontra Persebaya Surabaya:

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Rasisme

1. 6 Laga Bali United Menang

6 laga terakhir yang dijalani Bali United Fc di liga dan AFC Cup selalu menang, hal itu tentunya membawa dampak positif pada kepercayaan diri semua pemain tim berjuluk Serdadu Tridatu itu. Untuk diketahui Bali United selain harus berlaga di kompetisi Indonesia harus mewakili Indonesia di ajang AFC Cup.

2. Terik Matahari

Kedua tim harus menjalani laga pada pukul 15.00 Wita di mana cuaca belakangan sangat panas. meski begitu kedua tim menunjukkan permainan menarik yang enak untuk dinikmati oleh pecinta bola tanah air, bahkan Bali United mendapatkan dukungan dari suporter setia mereka.

3. Rasisme Kandaimu

Usai laga kedua tim tersebut, Yohanes Kandaimu yang berkemsempatan mewakili rekan-rekannya dari tim Persebaya Surabaya itu menceritakan dirinya menjadi korban rasisme yang dilakukan oleh seseorang ketika permainan tengah berlangsung. Kandaimu pun meminta pihak kepolisian mengusut kasus rasisme yang dialaminya itu. Kandaimu menyebut Indonesia luas dan tidak boleh memet-metakan dengan ras, agama dan warna kulit.

4. Pelatih Anyar Persebaya

Diketahui Persebaya Surabaya tim yang dikenal juga dengan sebutan tim Bajul Ijo itu baru-baru ini merekrut pelatih asing terbaru mereka Josep Gombau. Namun, sejak dipegang pelatih baru tim tersebut baru satu kali memenangkan pertandingan dengan dua kali imbang dan 2 kali kalah.

5. Kehadiran Suporter Tamu

Meski ada larangan suporter tamu hadir ke stadion, tak sedikit pendukung Persebaya Surabaya itu hadir ke Bali bahkan ada yang berada di sekitar Stadion I Wayan Dipta. Bahkan Satpol PP Jembrana harus memulangkan ratusan pendukung Persebaya yang sudah berhasil menyeberang ke Pulau Dewata itu.