Sukses

KPU Ajak Pegiat Media dan Jaringan Komunitas Radio Tangkal Hoaks Pemilu 2024

Pegiat media dan jaringan komunitas radio memiliki peran penting mengawal informasi soal Pemilu 2024

Liputan6.com, Cirebon Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terus menggelar sosialisasi pemilu 2024. 

Salah satunya mengajak pegiat media dan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) untuk mengawal kelancaran proses pemilu 2024. Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jawa Barat Adie Saputro mengatakan, sosialisasi tersebut menjadi salah satu indikator keberhasilan Pemilu 2024.

"Sosialisasi ini juga kami gelar bertahap di daerah lain di Jawa Barat. Kami beri edukasi dan informasi soal Pemilu 2024 termasuk tahapan-tahapannya," kata Adie Saputro, Sabtu (21/10/2023).

Ia mengatakan, pegiat media dan jaringan komunitas radio memiliki peran penting mengawal informasi soal Pemilu 2024. Apalagi, di era digital ini informasi hoaks rentan menyebar ke masyarakat.

Adie menyampaikan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan termakan informasi yang belum tentu benar. Apalagi jika informasi tersebut diperoleh lewat media sosial.

"Kalau belum tahu kebenarannya jangan disampaikan dulu ke media sosial. Jadi di saring dulu informasinya," ujar Adie. 

Sementara itu, para pegiat media maupun jaringan komunitas radio berkontribusi penting dalam menyampaikan informasi ke masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Radio Komunitas

Menurutnya, apabila masyarakat termakan informasi hoaks, maka berpotensi terjadi kegaduhan di lingkungan. 

"Jangan sampai terpecah belah gegara pemilu. Kita yang menentukan pilihan untuk masa depan kita juga," ujar dia.

Ketua Bidang Advokasi Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), Akhmad Rofahan menyatakan komitmen mendukung terciptanya pemilu yang damai dan demokratis. 

Rofahan juga menyebutkan, bahwa ada sekitar 350 lebih radio komunitas, di 23 provinsi yang berada dalam naungan JRKI. Radio tersebut banyak memberikan edukasi politik melalui siaran.

"Ratusan radio komunitas dibawah naungan JRKI, sudah melakukan sosialisasi baik secara on air maupun off air, terkait Pemilu," ujar Rofahan.

Langkah ini kata Rofahan, sebagai bentuk tanggungjawab untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, terutama masyarakat di pedesaan dan akar rumput.

Lokasi Radio Komunitas yang mayoritas berada di wilayah pedesaan, merupakan media yang cukup strategis untuk bisa memberikan pemahaman terkait pemilu kepada masyarakat.

"Mayoritas radio komunitas yang kami naungi, berada di wilayah pedesaan dan area blank spot. Sehingga, rakom menjadi media strategis untuk memberikan penyadaran dan pendidikan politik," kata Rofahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.