Sukses

Kemeriahan Peringatan Hari Santri 2023 di Lhokseumawe

Pertunjukan seni budaya ikut memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, yang diikuti sebanyak 1.500 santri dari 14 pondok pesantren di daerah itu

Liputan6.com, Aceh - Pertunjukan seni budaya ikut memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, yang diikuti sebanyak 1.500 santri dari 14 pondok pesantren di daerah itu.

Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran, di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Minggu, mengatakan hingga kini tercatat sebanyak 70 pondok pesantren di kota setempat, mulai dari dayah atau pesantren tipe A, B dan C.

Hal itu, menurut dia, menjadi gambaran bahwa masyarakat Aceh sangat menjunjung tinggi pendidikan agama, untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para generasi penerus bangsa dalam menyongsong perkembangan zaman yang semakin canggih dan persaingan ketat.

"Bukan hanya fokus ahli di bidang agama saja, tetapi pengetahuan lain juga harus dikuasai karena tantangan ke depan dibutuhkan santri yang punya keterampilan, santri yang punya iman, santri yang punya pengetahuan dan wawasan yang luas," kata Imran.

Apel Hari Santri Nasional 2023 itu merupakan perdana digelar di Lapangan Hiraq, Kota Lhokseumawe. Para peserta mengenakan sarung dan peci yang menjadi ciri khas santri. Sebelum-sebelumnya, perayaan Hari Santri di kota itu hanya dilaksanakan oleh masing-masing pondok pesantren.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Menangkal Perundungan di Pesantren

Namun kali ini, Pemkot Lhokseumawe memberi kesempatan kepada para santri untuk menampilkan kreativitas dan keahlian di depan umum, sebagai salah satu pembuktian bahwa anak-anak yang berada di pendidikan dayah memiliki kesempatan yang sama dengan siswa sekolah umum.

Ia juga berharap, agar ke depan tidak ada lagi perilaku kekerasan atau perundungan yang terjadi baik di lingkungan sekolah agama maupun lembaga pendidikan lainnya.

"Pemerintah juga siap mendukung peningkatan kompetensi pengelola lembaga pendidikan sehingga ada kesetaraan lembaga pendidikan agama dan umum, untuk melahirkan siswa dan santri yang berkualitas di Lhokseumawe," ujarnya.