Sukses

Pelaku UMKM Wajib Punya Literasi Keuangan, Ini 7 Manfaatnya

Para pelaku UMKM diharapkan dapat menjaga kondisi neraca keuangan usahanya tetap sehat.

Liputan6.com, Yogyakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Tony Wenas mengatakan pentingnya literasi keuangan bagi para pelaku UMKM, sebab 82 persen penyebab usaha kecil tutup karena tidak seimbangnya cash flow. PTFI melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM di wilayah Papua  dan program sosial kemasyarakatan, pembinaan pelaku UMKM diharapkan dapat mendukung perputaran uang yang mengalir di Papua dan nasional. 

“Perputaran uang dari kegiatan PTFI sangat besar sekali di dalam negeri. Setiap tahun sekitar Rp 50 triliun beredar di dalam negeri. Sejauh ini PTFI betul-betul menjadi penggerak utama ekonomi di Papua khususnya Timika. Rekan-rekan (UMKM) kita di Papua membutuhkan pembinaan yang cukup panjang sampai akhirnya kita dapat memanfaatkan barang dan jasa dari Papua,” katanya di Kuliah Umum UGMPreneur yang diadakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Jumat (20/10/2023).

Tony mengatakan bahwa PTFI membina UMKM sebanyak 199 pengusaha, dengan 99 pelaku usaha mikro, 92 pelaku usaha kecil dan 5 pelaku usaha menengah. Dari jumlah tersebut jenis usaha di bidang dagang dan ritel sekitar 47 persen, jasa 51 persen dan konstruksi 3 persen. 

“Investasi sosial yang kita lakukan ini untuk mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan lokal dalam penyediaan barang dan jasa, meningkatkan daya saing para pengusaha dan meningkatkan penggunaan barang dan jasa lokal untuk kegiatan operasi PTFI,” katanya.

Tony menjelaskan para pelaku usaha ini berasal dari suku asli Papua yang tinggal di sekitar wilayah operasi perusahaan, meliputi dua suku utama pemegang ulayat yaitu suku Amungme di daerah dataran tinggi Mimika, dan suku Kamoro di daerah dataran rendah, serta lima suku kekerabatan meliputi suku Dani, Damal, Nduga, Moni dan Mee.

Co Founder and Chief Operation Officer of Komunal Fintech, Rico Tedyono mengatakan dengan adanya fakta  82 persen penyebab usaha kecil tutup karena persoalan cash flow maka pelaku UMKM harus mendapatkan literasi keuangan

“Banyak yang sulit berkembang karena kurangnya pengetahuan tentang keuangan bisnis sehingga literasi keuangan sangat penting bagi pelaku usaha,” paparnya.

Rico mengatakan karena banyak pengusaha atau pelaku usaha yang masih mencampur antara dana rekening pribadi dengan rekening perusahaan. Padahal seharusnya pengelolaannya harus dipisah agar perusahaan bisa beroperasi secara berkelanjutan.

 “Hanya 5 persen yang mengerti soal keuangan padahal semua investor itu biasanya meminta laporan keuangan,” jelasnya.

Melalui kuliah umum ini ia memberi tips agar pelaku usaha dapat menjaga kondisi neraca keuangan usahanya tetap sehat. Salah satunya dengan selalu melakukan efisiensi atas setiap biaya yang timbul dan  berusaha meningkatkan profit dengan cara mengurangi biaya.

 “Jangan fokus menaikkan revenue fokuslah untuk menurunkan biaya, kalian akan dipaksa untuk berpikir  bagaimana dengan sumberdaya terbatas harus tetap untung di saat kondisi keuangan sulit,” ujarnya tentang literasi keuangan bagi UMKM.