Sukses

Eks PM China Li Keqiang Meninggal Dunia Usai Alami Serangan Jantung

Mantan Perdana Menteri China Li Keqiang dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung.

Liputan6.com, Bandung - Mantan Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang dikabarkan meninggal dunia di usianya yang ke-68 tahun. Mabar duka tersebut dibagikan langsung oleh media pemerintah setempat pada Jumat (27/10/2023).

Media milik pemerintah China, CCTV News melaporkan jika selama beberapa waktu belakangan Li telah beristirahat di Shanghai. Adapun Li Keqiang dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung.

“Kamerad Li Keqiang, saat beristirahat di Shanghai dalam beberapa hari terakhir, tiba-tiba mengalami serangan jantung pada 26 Oktober,” tulis media CCTV News dikutip dari Antara.

Sosok Li Keqiang sendiri dikenal sebagai seorang birokrat yang mempunyai pemikiran reformis. Ia juga sering disebut-sebut sebagai pemimpin masa depan di China namun kemudian dikalahkan oleh Presiden Xi Jinping.

Li sendiri pernah menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) China untuk periode 2013-2023. Ia juga masuk dalam anggota berpengaruh nomor dua di Partai Komunis China yang berkuasa sejak 2012 hingga 2022.

Ketika menjabat sebagai seorang perdana menteri Li mempunyai citra sebagai aparatur yang lebih modern daripada rekan-rekannya yang kaku. Sebagai seorang birokrat Li Keqiang juga diketahui fasih dalam berbahasa Inggris.

Meskipun menunjukan kecenderungan liberal ketika masa mudanya namun Li tetap mengikuti garis Partai Komunis China selama beberapa dekade. Citranya sempat dirusak karena penanganannya terhadap epidemi HIV/AIDS yang berasal dari program donor darah tercemar ketika ia menjadi ketua partai di provinsi Henan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Profil Li Keqiang

Mengutip dari Britannica, Li Keqiang lahir pada 1 Juni 1955 di Provinsi Anhui, China Timur Tengah dan ayahnya merupakan pekerja sebagai pejabat setempat. Ayahnya merupakan pejabat kecil Partai Komunis China di Provinsi Anhui yang miskin di China Timur.

Saat itu ia juga pernah dikirim ke pedesaan untuk bekerja sebagai buruh kasar selama Revolusi Kebudayaan China. Li kemudian mendapatkan gelar sarjana hukum usai menempuh pendidikan di Universitas Peking.

Teman-teman sekelasnya sering mengatakan jika Li menganut teori politik Barat dan Liberal serta menerjemahkan sebuah buku tentang hukum yang ditulis oleh hakim dari Inggris. Namun kemudian Li menjadi ortodoks usia dirinya bergabung dalam jajaran pejabat di pertengahan tahun 80an.

Saat itu ia bekerja sebagai birokrat sementara teman-teman sekelasnya melakukan protes di Lapangan Tiananmen pada 1989. Li kemudian naik menjadi pejabat tinggi partai di Henan dan di Provinsi Liaoning di timur laut.

3 dari 3 halaman

Perjalanan Karier Li Keqiang

Pada 2004, Li dipindahkan ke provinsi Liaoning dan menjabat sebagai sekretaris partai dan juga mengepalai dewan legislatif provinsi. Kemudian pada 2007 ia terpilih menjadi anggota komite tetap Politbiro.

Setahun kemudian Li menjadi wakil perdana menteri China dan di tahun 2013 ia terpilih menjadi perdana menteri China untuk menggantikan Wen Jiabao. Jabatannya sebagai Perdana Menteri berakhir pada 2023 dikarenakan pensiun.

Sosok Li juga dikenal sebagai sosok orang terkuat kedua di China yang sering melakukan perjalanan hingga menjadi tuan rumah pemimpin lain untuk menjaga kemitraan ekonomi dan keamanan di China.

Li bahkan pernah bertemu dengan mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump pada November 2017 di Balai Besar Rakyat. Serta menyatakan jika hubungan AS-China mengalami perkembangan positif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini