Liputan6.com, Sukabumi - Usia senja tak menyurutkan semangat wanita asal Sukabumi ini dalam meraup cuan, lewat budidaya tanaman brazil. Juju Juarnah, kini sudah menghasilkan keuntungan ratusan juta rupiah dari hasil penjualan buah tersebut.
Wanita berusia 78 tahun warga asal Kampung Sinagar Papak Ranji, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi tersebut, melakukan budidaya tanaman anggur itu di samping rumahnya dan dibantu oleh beberapa pegawainya.
Baca Juga
Dengan kerja keras dan ketekunan yang tinggi, hasil dari tanamannya ini laris dijual hingga ke luar daerah.Â
Advertisement
"Budidaya tanaman anggur brazil ini telah berlangsung selama sekitar 8 tahun. Namun tanaman mulai banyak berbuah sekitar 5 tahun yang lalu," kata wanita yang akrab disapa Hj. Juju saat ditemui Kamis (02/11/2023).
Juju bercerita, ia telah melakukan budidayakan anggur brazil ini, karena kecintaan dirinya terhadap tanaman dan ingin mengisi aktivitas hari tuanya dengan kegiatan positif.Â
Dia melihat peluang itu, hingga tercetus memulai budidaya salah satu buah yang kaya antioksidan ini. Selain dari hasil penjualan menggiurkan dan menguntungkan.
Keberhasilan perempuan lansia ini dalam budidaya tanaman anggur brazil tentu menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kesuksesannya menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk mencapai kesuksesan dalam bidang apapun.Â
"Alhamdulillah bisa menghasilkan rupiah. Dalam setiap tangkai tanaman anggur brazil yang dihasilkan bisa menghasilkan hingga 5 kilogram," ujarnya.
Budidaya tanaman anggur yang ditekuni Juju ini pun berbuah manis. Dengan kerja keras dan ketekunannya, perempuan berusia lanjut ini telah membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan dalam dunia pertanian.Â
"Luas tanah yang digunakan untuk menanam anggur brazil ini mencapai 1.300 meter persegi dengan jumlah tanaman sebanyak 64 pohon dan 1.500 pohon bibit anggur brazil. Tinggi pohonnya sendiri mencapai sekitar 4 meter," ungkapnya.
Â
Rp50 ribu per Kilogram
Dalam setahun, Juju bisa mendapatkan 2 kali panen dari hasil usaha budidaya tanaman anggur ini dan harga jual per kilogramnya mencapai Rp50 ribu. Hasil panennya dijual ke berbagai kota seperti Bandung, Cianjur, Bogor, Pekalongan, dan lainnya. Namun, ia tidak menjualnya di pasar tradisional.Â
"Dalam satu panen, kami bisa menghasilkan lebih dari 1 kwintal. Bibit tanaman anggur brazil yang saya dapatkan awalnya berasal dari daerah Cibinong," jelasnya.
Masih ditempat yang sama, Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani mengatakan, ia bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Kebonpedes, sengaja melakukan kunjungan ke lokasi budidaya tanaman anggur brazil ini, untuk melihatnya secara langsung proses budidayanya.Â
Dadan mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat dan inovasi Hj Juju yang berhasil menanam tanaman anggur brazil yang terbilang langka di wilayah Sukabumi.
"Budidaya tanaman anggur brazil ini merupakan kegiatan yang luar biasa dan menginspirasi. Terlebih lagi, kegiatan ini dilakukan oleh seorang perempuan yang berusia lanjut. Tanaman anggur brazil sendiri dikenal sebagai tanaman yang sulit untuk dibudidayakan, sehingga langkanya tanaman ini di Sukabumi tidaklah mengherankan," kata Dadan.
Menurutnya, anggur Brazil ini baru hanya ada di Sukabumi. Tepatnya di Desa Pasirhalang, yang berbatasan antara Kecamatan Kebonpedes dan Kecamatan Sukaraja. Budidaya anggur ini juga dikatakan Dadan, dapat membantu mendongkrak ekonomi desa.
"Tentunya, prestasi Hj. Juju dalam budidaya tanaman anggur brazil ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk mengembangkan potensi pertanian," ujarnya.
Ia menambahkan, keberhasilan Juju dalam budidaya tanaman anggur brazil merupakan bukti nyata bahwa usia tidak menghalangi seseorang untuk berinovasi dan produktif. Semangat dan kecintaan terhadap pertanian dapat menghasilkan prestasi yang luar biasa, seperti yang ditunjukkan oleh Hj. Juju.
Diharapkan bahwa keberhasilan ini akan memotivasi generasi muda untuk ikut terlibat dalam pertanian dan membantu meningkatkan produksi pertanian di daerah ini.Â
"Dukungan dan apresiasi dari masyarakat diharapkan juga dapat menjadi dorongan bagi Hj. Juju untuk terus mengembangkan budidaya tanaman anggur brazil di Sukabumi," ungkapnya.
Â
Â
Advertisement