Sukses

Melihat Ragam Tarian Etnis Kutai Barat, Bukti Keragaman Budaya Suku Dayak

Kemeriahan Festival Dahau makin lengkap dengan sajian ragam tarian berbagai etnis budaya yang ada di Kabupaten Kutai Barat.

Liputan6.com, Kutai Barat - Festival Dahau 2023 yang digelar di Taman Budaya Sendawar berlangsung meriah, tidak hanya diisi dengan Kubar Expo dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) & Ekonomi kreatif (Ekraf), tapi juga dimeriahkan dengan beragam lomba. Salah satunya yaitu lomba Tari Daerah Tradisional Pesisir yang di laksanakan pada 26 Oktober 2023.

Kepala Dinas Pariwisata Kutai Barat, Yuyun Diah Setiorini menerangkan lomba tari daerah tradisional masuk dalam serangkaian Festival Dahau.

“Lomba ini merupakan perwujudan dari rasa syukur kita terhadap ulang tahun Kutai Barat yang ke 24, khususnya dibidang Seni Budaya Pariwisata,” kata Yuyun.

Kabupaten Kutai Barat sendiri memiliki enam etnis lokal yang mendiami kabupaten di Hulu Sungai Mahakam ini. Keragaman etnis ini menjadi kekayaan tersendiri yang tak banyak dimiliki kabupaten lain di Indonesia.

Apalagi lomba tersebut diadakan di Taman Budaya Sendawar yang dibangun dengan enam lamin atau rumah adat Suku Dayak sesuai jumlah etnisnya. Keenam etnis tersebut adalah suku Dayak Ahoeng, suku Dayak Benuaq, suku Dayak Tanjung, suku Dayak Kenyah dan etnis Melayu.

Yuyun menjelaskan, rangkaian kemeriahan Festival Dahau tidak hanya sebatas lomba seni tari saja, tapi juga diisi beragam lomba lainnya. Tujuannya, untuk mengangkat sekaligus promosi seni budaya yang dimiliki Kabupaten Kubar.

“Lombanya bukan hanya tarian daerah saja, tapi juga ada lomba musik, lomba lagu daerah, fashion show, kuliner serta jajanan khas Kutai Barat. Dimana lomba ini dilaksanakan terbuka untuk umum,” paparnya.

Para peserta lomba juga tidak dibatasi usia, peserta boleh sendiri boleh juga berkelompok.

“Semua boleh ikut, masyarakat luas dari komunitas, sekolah maupun segala macam pecinta seni dan budaya”, imbuhnya.

Dia berharap semua rangkaian lomba dapat menggugah generasi muda dan komunitas pencinta seni budaya agar bersama-sama dapat mengangkat nama Kutai Barat sebagai Kabupaten wisata yang berbudaya.

“Semua harus cinta dan bangga terhadap seni budaya yang berada di Kabupaten Kutai Barat. Semua kesenian dan budaya di Kubar adalah kekayaan kita, karena itu harus diangkat dan jangan Lelah mempromosikan,” harapnya.

Pada lomba tari tradisional kali ini diikuti 22 kelompok tari, dengan penilaian langsung oleh pelatih tari profesional dari Kutai Barat.

Keluar sebagai juara pertama adalah Kelompok Tari Nelayan Bubu, juara 2 diraih oleh Kelompok Tari SMP Muara Pahu A dan juara 3 diraih oleh Kelompok Tari Sanggar Seni Sempekat Seluang.