Sukses

Komandan 'Laskar Golok' KH Ahmad Hanafiah Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

KH Ahmad Hanafiah menjadi tokoh asal Lampung kedua yang bergelar Pahlawan Nasional selain Radin Inten II.

 

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah pusat memberikan gelar kepada KH Ahmad Hanafiah sebagai Pahlawan Nasional dari Lampung. Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, membenarkan adanya informasi tersebut. 

"Kami sudah mendapatkan informasi dari Kementerian Sosial bahwa usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional asal Provinsi Lampung atas nama KH Ahmad Hanafiah diterima oleh Presiden," ujar Fahrizal Darminto, Rabu (8/11/2023).

Fahrizal mengatakan, dengan disetujuinya usulan pemberian gelar pahlawan nasional tersebut, KH Ahmad Hanafiah menjadi tokoh asal Lampung kedua yang bergelar Pahlawan Nasional selain Radin Inten II.

"Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada KH Ahmad Hanafiah tersebut, berdasar pada Surat Militer Presiden Nomor: R-09/KSN/SM/GT.02.00/11/2023 yang juga mencantumkan nama enam calon penerima gelar Pahlawan Nasional 2023 dari berbagai daerah," katanya.

Penyerahan gelar Pahlawan Nasional kepada ahli waris KH Ahmad Hanafiah direncanakan dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 10 November mendatang.

"Selama ini Lampung hanya memiliki satu Pahlawan Nasional, sehingga Gubernur Lampung mengajukan usulan untuk menambah daftar Pahlawan Nasional asal daerah ini," tambahnya.

Tanggapan serupa dikatakan oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi.

"Sejak 1987 atau sekitar 36 tahun lamanya di Provinsi Lampung ini hanya memiliki satu Pahlawan Nasional. Dan tahun ini bisa menambah satu tokoh Lampung menjadi penerima gelar Pahlawan Nasional," ucap Aswarodi.

Menurut dia dengan bertambahnya satu lagi Pahlawan Nasional asal Lampung menjadi kebanggaan masyarakat di daerahnya.

2 dari 2 halaman

Pemimpin Laskar Golok

Ahmad Hanafiah merupakan ulama sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia. Ulama berpengaruh dari Kota Sukadana, Lampung Timur itu, lahir pada 1905. Ahmad Hanafiah tercatat sebagai anak dari KH Muhammad Nur, pimpinan ponpes Istishodiyah di Sukadana yang menjadi pondok pesantren pertama di Provinsi Lampung. Semasa hidupnya, Ahmad Hanafiah berjuang di tanah Lampung mempertahankan kemerdekaan NKRI.

Saat agresi Belanda 1947 Ahmad Hanafiah bersama Laskar Hizbullah dan tentara Indonesia melakukan perlawanan terhadap Belanda dalam pertempuran di Kemarung. Kemarung sendiri merupakan hutan belukar yang terletak di dekat Baturaja ke arah Martapura, Sumatera Selatan. Di sinilah terjadi pertempuran hebat antara laskar rakyat melawan Belanda.

Saat itu dalam barisan Hizbullah dan Sabilillah hanya bersenjatakan golok. Tentara dan Laskar Hizbullah yang berencana menyerang Baturaja telah dibocorkan mata-mata, sehingga personel Tentara mundur ke Martapura, sedangkan pasukan Laskar Hizbullah yang tengah beristirahat di Kemarung disergap Belanda dan terjadilah pertempuran hebat.

Saat itu, anggota Laskar Hizbullah banyak yang gugur dan tertawan. Sementara KH Ahmad Hanafiah ditangkap hidup-hidup, kemudian dimasukan ke dalam karung dan ditenggelamkan di sungai Ogan. Karena itu hingga sekarang makamnya tidak diketahui.

 

Â