Liputan6.com, Bandung - Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dinobatkan menjadi yang terbaik di Lingkungan PT Angkasa Pura (AP) II berkat totalitas pelayanannya kepada pelanggan.
Indikator kepuasan pelanggan yang dilayani oleh Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II terlihat dari penilaian Customer Satisfaction Index (CSI) 2023.Â
Menurut VP of Corporate Communications AP II, Cin Asmoro, penilaian CSI 2023 itu berdasarkan 5 aspek yaitu perspektif penumpang, kru kokpit pesawat, station manager maskapai, konsesioner, dan stakeholder di angkutan kargo.
Advertisement
"Tiga yang terbaik itu adalah Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Banten), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) dan Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu)," ujar Cin Asmoro dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu, 8 November 2023.
Cin Asmoro mengatakan Apresiasi untuk ketiga bandara tersebut diberikan saat ajang Indonesia National Air Carriers Association (INACA)Festival 2023 yang digelar pada 4 November 2023 untuk memperingati HUT ke-53 INACA.
Cin Asmoro mengatakan apresiasi dari INACA menjadi pemacu seluruh bandara di lingkungan AP II untuk secara berkelanjutan meningkatkan standar pelayanan bagi seluruh stakeholder.Â
"Perspektif yang dinilai dari CSI 2023 ini cukup lengkap, mulai dari penumpang, maskapai dan stakeholder lain di bandara. Melalui ajang ini, INACA turut mendorong peningkatan standar layanan di bandara-bandara AP II ke depannya," kata Cin Asmoro.
Sementara itu, Executive General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Iwan Winaya mengatakan standar pelayanan dan fasilitas di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II secara konsisten terus ditingkatkan.Â
“Berbagai fasilitas terus kami hadirkan untuk meningkatkan standar pelayanan. Fasilitas terbaru adalah TravelinPass, di mana penumpang pesawat dapat memproses keberangkatan hanya dengan menunjukkan wajah di security check point saat menuju boarding lounge. Untuk dapat menggunakan TravelinPass, penumpang bisa terlebih dahulu mengunduh aplikasi Travelin dan membuat Airport ID," jelas Iwan kepada Liputan6.com.
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sebelumnya juga mendapat penghargaan global dari Airport Council International (ACI), yakni Airport Service Quality (ASQ) Awards 2022 Best Airport by Size and Region untuk kategori 2 to 5 Million Passenger Per Year.
Baca Juga
Profil Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
Mencuplik laman Ekonomi Liputan6.com, PT Angkasa Pura II (AP) Cabang Palembang mengklaim jika bandara international Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II yang dikelolanya merupakan bandara pertama yang menggunakan teflon seperti layaknya bandara international King Abdul Aziz di Arab Saudi.
"Bandara SMB adalah satu-satunya bandara di Indonesia yang memakai teflon pada atap bandara. Dan meniru penggunaan teflon dari bandara international King Abdul Aziz," ungkap Asisten Chief Proyek Implementasi Unit (PIU) AP II Cabang Palembang, Rubianto saat Visit Airport 2013 di Palembang, Senin (1/4/2013).
Untuk menggunakan atap berbahan baku teflon tersebut, perseroan mengaku sengaja mendatangkan dari Australia.Â
"Kami langsung impor teflon dari Australia dan dikirim menggunakan kapal laut," paparnya.
Teflon di atap bandara SMB II berjumlah 9 buah, baik yang berukuran besar maupun kecil. Berbentuk cungkup, teflon berjumlah 9 itu dimaknai sebagai jumlah sungai atau batang hari yang terdapat di Bumi Sriwijaya tersebut.
"Teflon dipakai untuk bandara SMB yang sudah existing sejak tahun 2005 sampai sekarang tidak pernah bocor. Karena garansi dari Australia juga selama 50 tahun," jelas Rubianto.
Angkasa Pura mengklaim, bahan teflon dapat menyerap cahaya matahari lebih cepat sehingga mampu menghemat penggunaan listrik hingga 30 persen.Â
"Teflon memang ramah lingkungan, karena pada siang hari tidak perlu pakai lampu lagi, cahaya justru masuk ke dalam ruangan tanpa membuat panas," pungkas dia.Â
Advertisement
Indonesia National Air Carriers Association (INACA)
Dilansir dari laman inaca.or.id, Indonesia National Air Carriers Association atau INACA merupakan sebuah Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia yang didirikan oleh para pengusaha perusahaan penerbangan pada tanggal 15 Oktober 1970.
INACA berfungsi sebagai wadah persatuan antara perusahaan-perusahaan angkutan udara dan kegiatan-kegiatan penerbangan nasional lainnya yang ada di Indonesia.
Visi INACA adalah menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat dibidang angkutan udara penerbangan nasional pada umumnya dan anggota INACA pada khususnya agar terbina kedirgantaraan nasional yang memiliki daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya, sehingga dapat berkembang menjadi sarana utama yang menunjang pembangunan nasional.
Misi INACA yaitu:
1. Menyediakan hasil analitis yang berkualitas tinggi untuk mendukung semua anggota dalam mengevaluasi dan mengembangkan peluang kemungkinan kerjasama bilateral dan multilateral dalam bidang keselamatan dan keamanan penerbangan dan sumber daya manusia, serta kerjasama lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Menjadi pusat atau sumber informasi yang terkait dengan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan juga aspek pengetahuan serta ahli teknologi yang terkait dengan industri penerbangan bagi semua anggotanya
3. Menyediakan sebuah kerangka kerja efektif untuk semua anggota untuk membicarakan langkah-langkah mengurangi dampak kerugian dari persaingan yang tidak sehat, mencari pemecahan terhadap dampak negatif dari pembatasan peraturan pemerintah dan industri.
4. Menjadi wadah pemersatu pendapat, tekad, niat para anggota dalam rangka menciptakan iklim yang dapat mendorong pertumbuhan dan peningkatan usaha bidang angkutan udara yang mengutamakan azas manfaat, dan kesadaran hukum, guna terwujudnya penerbangan yang selamat, aman, tertib, teratur, nyaman, berdaya guna dan berhasil guna.
5. Mewakili kepentingan bersama para anggota atau bertindak untuk dan atas nama anggota dalam memenuhi kewajiban hukum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mencari dan menempuh upaya-upaya yang perlu dilakukan bersama berbagai instansi termasuk pemerintah maupun pihak terkait lainnya di dalam maupun di luar negeri untuk mencapai tujuan.
6. Menjadikan INACA sebagai mitra pemerintah dalam memberikan masukan-masukan untuk kepentingan industri.
INACA merupakan satu-satunya asosiasi usaha penerbangan nasional di Indonesia yang diakui sebagai mitra pemerintah.Â
Hal ini tertulis dalam Keputusan Menteri Perhubungan No : KP 5/AU 701/PHB-89 pada tanggal 23 November 1989.
Pada Rapat Umum Anggota (RUA) yang diselenggarakan pada tanggal 11-12 Juni 2010 di Bandung, IACA atau Indonesia Air Charter Association telah menyatakan bergabung dengan INACA.
Hingga saat ini anggota INACAberjumlah 35 Perusahaan Angkutan Udara yangterdiri dari 11 Perusahaan Angkutan Udara Niaga Berjadwal, 22 Perusahaan Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal, dan 2 Perusahaan Angkutan Udara Kargo.