Liputan6.com, Kutai Barat - Bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Festival Dahau menjadi momentum mengenalkan beragam produk unggulannya. Kutai Barat disebut sebagai Tanaa Purai Ngeriman yang berarti pemilik tanah yang subur makmur dan melimpah ruah ini memiliki ragam produk dengan kualitas tinggi.
Salah satunya adalah Kopi Linggang Melapeh. Kopi robusta yang berasal dari Kecamatan Linggang Bigung.
Kepala Dinas Pertanian Kutai Barat, Petrus mengatakan, Kopi Linggang Melapeh kini menjadi salah satu produk unggulan milik Kabupaten Kutai Barat. Kopi ini mulai dipasarkan dan banyak diminati masyarakat lokal hingga luar daerah.
Advertisement
Baca Juga
“Kopi Linggang Melapeh adalah salah satu produk unggulan Kutai Barat. Nama Lingganag Melapeh diambil dari area pertanian kopi itu sendiri. Jadi Kalau mau lihat perkebunannya bisa langsung ke sana,” katanya.
Awalnya tanaman kopi adalah tanaman yang tumbuh liar di sela tanaman buah milik masyarakat. Namun sejak tahun 2019 tanaman kopi ini mulai dibudidayakan dan mendapat respon baik dari masyarakat khususnya petani di Kutai Barat.
“Diterimanya Kopi Linggang Melapeh di tengah masyarakat karena ada rasa bangga menikmati hasil alam di daerah sendiri. Semakin hari permintaan semakin banyak, dari situ kita yakin bahwa Kopi Linggang Melapeh bisa dijual hingga ke daerah lain,” paparnya.
Kopi Linggang Melapeh berasal dari bibit unggul bersertifikat bervarietas robusta. Diproduksi langsung oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan petani kopi desa Linggang Melapeh. Wilayah ini memiliki ketinggian pada kisaran 150-200 meter di atas permukaan laut.
Proses pembuatan kopi itu melalui tahap penjemuran selama 8-11 hari sebelum nantinya dibawa ke ruang produksi Pokdarwis Linggang Melapeh untuk memasuki tahap roasting dan penggilingan dengan alat penggiling khusus kopi.
Kopi tersebut kini menjadi primadona di Kutai Barat lantaran menjamurnya usaha kopi atau kedai kopi modern yang digandrungi kawula muda.
Pada Festival Dahau 2023, Kopi Linggang Melapeh bahkan dipamerkan untuk menarik para penikmat kopi. Panitia bahkan membuka kafe kecil untuk wisatawan yang ingin mencicipi olahan Kopi Linggang Melapeh dengan harga yang relative murah.
Petrus berharap Kopi Linggang Melapeh yang dipamerkan bisa memperluas pemasaran dan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha.