Liputan6.com, Berau - Walaupun wilayahnya di pulau terluar dan langsung berbatasan dengan negara lain, masyarakat di Pulau Maratua tetap dapat menyampaikan aspirasi dan pengaduan lewat aplikasi. Hal ini tidak lepas karena perkembangan tekonologi informasi digital saat ini sangat pesat.
Rasa syukur ini disampaikan Camat Maratua, Aryanto dalam sosialisasi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR!) yang digagas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim di Kampung Teluk Harapan di Kecamatan Maratua, Sabtu (7/10/2023).
Teluk Harapan adalah salah satu kampung di kecamatan Maratua, Berau, Kalimantan Timur. Pulau Maratua adalah satu di antara 31 gugus pulau di Kepulauan Derawan. Letaknya di Laut Sulawesi dan menjadi pulau terluar Indonesia berbatasan dengan Sabah di Malaysia Timur dan Filipina Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Aryanto mengatakan adanya aplikasi SP4N-Lapor yang diperuntukkan kepada masyarakat, sebagai salah satu komitmen pemerintah untuk transparansi pelayanan publik.
“Dengan adanya SP4N-Lapor, kita semua yang ada dunia mau tidak mau, suka tidak suka beralih ke digitalisasi. Maka secara aplikasi masyarakat harus terbuka dalam tahu mekanisme dari pemanfaatannya,” ungkap Ary.
Menurutnya, dengan adanya SP4N-Lapor ini dapat dijadikan media pelaporan masyarakat di 4 (empat) Desa di Kecamatan Maratua yakni Desa Teluk Alulu, Desa Teluk Harapan, Desa Payung-payung dan Bohe Silian.
SP4N-Lapor merupakan layanan pengaduan masyarakat yang terintegrasi dengan sejumlah lembaga negara secara nasional.
Seluruh aduan yang terkirim melalui aplikasi maupun website SP4N-Lapor akan diverifikasi dan ditindaklanjuti. Sementara itu, terkait Identitas pelapor akan dirahasiakan, sehingga pelapor tidak perlu merasa khawatir akan informasi pribadinya.
Pengaduan Pelayanan Publik Lewat Aplikasi
Sub Koordinator Pelayanan Publik Diskominfo Kaltim Andi Abdul Razak mengatakan, sosialisasi ini untuk mengajak dan menuntun masyarakat mememanfaatkan aplikasi SP4-LAPOR sebagai aplikasi aspirasi dan aduan ke pemerintah.
Dengan adanya sosialisasi ini, harapanya pemanfaatan aplikasi SP4N-Lapor dapat meningkat sehingga masyarakat dapat lebih mudah menyampaikan aspirasi, pengaduan dan permohonan informasi kepada pemerintah dengan lebih efektif dan efisien.
"Tanpa masukan dan aspirasi dari masyarakat, pemerintah seolah ada ruang yang kosong, karena sekarang pemerintah menyadari pengaduan pelayanan publik merupakan dasar dalam melaksanakan tugas pemerintahan,” jelas Andi.
Dirinya menambahkan, seluruh aduan yang terkirim melalui aplikasi maupun website SP4N-LAPOR akan diverifikasi dan ditindaklanjuti. Sementara itu, terkait Identitas pelapor akan dirahasiakan, sehingga pelapor tidak perlu merasa khawatir akan informasi pribadinya.
Sebanyak 70 warga lokal dari berbagai Lembaga masyarakat mengikuti kegiatan ini. Sosialisasi ini masih dalam rangka mendukung pelaksanaan program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF).
Pemprov Kaltim mendapatkan dana karbon melalui program FCPF-CF. Pendanaan ini merupakan bentuk apreasiasi terhadap usaha pemerintah dan masyarakat di Kaltim dalam menjaga hutan, mengurangi laju deforestasi, dan masuk dalam dokumen perencanaan daerah jangka menengah.
Diskominfo Kaltim yang menjadi salah satu instansi penerima dana tersebut kemudian mengalokasikan untuk kegiatan sosialisasi sistem pelaporan pelayanan pengaduan publik yakni SP4N-Lapor. Kanal ini diharapkan bisa menjangkau masyarakat Indonesia di manapun berada terkait pelayanan publik, termasuk pengaduan ancaman bencana ekologis.
Advertisement