Liputan6.com, Manado - Presiden Joko Widodo pada Jumat 10 Nopember 2023, menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 6 tokoh. Salah satunya adalah Bataha Santiago, seorang raja asal Kepulauan Sangihe, Sulut.
Adalah Veronika Horohiung, generasi ke-10 dari garis keturunan Bataha Santiago, yang mewakili keluarga menerima penghargaan itu. Pada Sabtu (11/10/2023), Veronika Horohiung kembali ke Manado.
Veronika terkesan, ternyata Dandim 1309 Manado Kolonel Inf Himawan Teddy Laksono SIKom MTr (Han), menjemput kedatangannya di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sabtu sore sekitar pukul 15.40 Wita.
Advertisement
“Saat ini saya menjemput keluarga besar dari Bapak Bataha Santiago yang adalah pahlawan nasional. Ini ibu Veronika, beliau adalah keluarga Bataha Santiago. Kita akan mendengar cerita banyak tentang perjuangan, dan bagaimana sampai diperjuangkan menjadi Pahlawan Nasional,” ujar Kolonel Teddy, sapaan akrab Dandim 1309/Manado.
Baca Juga
Kolonel Teddy menyatakan apresiasi atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Bataha Santiago, seorang raja asal Sangihe, Sulut, yang gigih berjuang melawan penjajahan Belanda. Semangat cinta akan tanah air itu yang kiranya terus diwarisi oleh generasi muda saat ini.
“Semangat kepahlawanan Bataha Santiago ini kiranya menjadi spirit bagi generasi muda saat ini untuk terus berjuang dan berkarya bagi tanah air,” ujarnya.
Usai berbincang sejenak dengan Veronika Horohiung dan suaminya, Dandim 1309/Manado kemudian ikut mengantar keluarga pahlawan nasional itu ke kediaman mereka di Kelurahan Teling Bawah, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut.
Rombongan riba di rumah tersebut sekitar pukul 16.40 Wita, Veronika didampingi kakaknya Min Trisye Horohiung, berbincang-bincang dengan Dandim 1309/Manado.
Veronika bercerita panjang lebar terkait perjuangan Bataha Santiago, bagaimana menelusuri jejak silsilah keluarga, hingga proses pengusulan dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Bicara soal perasaan, siapa yang tidak senang menerima penghargaan seperti ini? Tentunya bercampur aduk, ada rasa bangga dan terharu," ucapnya.
Veronika mengatakan, penganugerahan ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga mewakili rakyat Sulawesi Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan keluarga besar mereka.
"Walaupun sudah almarhum, tetapi di momen Hari Pahlawan Nasional, beliau mendapat penganugerahan atas dedikasi perjuangan Bataha Santiago untuk bangsa ini," jelasnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Proses Panjang Menuju Pahlawan Nasional
Dia menjelaskan, proses penganugerahan gelar ini dimulai ketika Dinas Sosial Provinsi Sulut menghubunginya pada bulan Januari 2023 terkait ahli waris.
"Sebenarnya yang menerima penghargaan ini adalah ayah saya, tetapi beliau sudah meninggal pada Desember tahun 2022, sehingga saya sebagai anak berada di posisi ahli waris karena masih garis keturunan," tutur Veronika.
Menurutnya, sejumlah berkas lainnya diurus oleh Dinas Sosial Provinsi Sulut. Mereka menunggu beberapa bulan hingga Oktober ketika Sekretariat Kepresidenan memeriksa kembali berkas.
"Hari Selasa 7 Nopember 2023, kami diberitahu bahwa SK Bataha Santiago sudah disahkan sebagai Pahlawan Nasional, jadi saya harus berangkat ke Jakarta," ujarnya.
Selain Veronika dan suaminya, ada 2 orang yang berangkat yakni Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulut Rinny Tamuntuan, Ketua DPRD Sulut Fransiskus Silangen.
“Akhirnya kami bisa masuk Istana Negara dan menerima penghargaan ini,” ujarnya.
Veronika juga menyampaikan apresiasi untuk Dandim Manado yang memberikan perhatian saat menjemput di bandara serta mengunjungi rumah mereka di Kelurahan Teling Bawah, Kota Manado.
“Kami berterima kasih atas perhatian dari Dandim Manado,” ujarnya memungkasi.
Usai berbncang panjang lebar terkait penganugerahan gelar pahlawan nasional itu, sekitar pukul 17.40 Wita, Dandim Manado meninggalkan rumah keluarga Bataha Santiago yang terletak di sebuah gang sempit itu.
Diketahui, nama Santiago kini diabadikan sebagai nama Korem 131 Manado yang wilayahnya termasuk Kodim 1309/Manado.
Pemerintah RI memberikan gelar Pahlawan Nasional ke-6 tokoh. Presiden Joko Widodo memberikan langsung gelar tersebut kepada perwakilan keluarga.
Upacara pemberian gelar itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Penganugerahan itu diterima oleh perwakilan dari masing-masing keluarga keenam tokoh yang hadir di Istana Negara.
Enam tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional itu adalah almarhum Ida Dewa Agung Jambe (Bali), almarhum Bataha Santiago (Sulut), almarhum M Tabrani (Jawa Timur), almarhum Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah), almarhum KH Abdul Chalim (Jawa Barat), dan almarhum KH Ahmad Hanafiah asal Lampung.
Upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional itu diawali dengan pembacaan Keppres Nomor 115-TK-TH2023 tertanggal 6 November 2023.
Setelah itu, Jokowi memberikan piagam sebagai tanda pemberian gelar pahlawan ke masing-masing perwakilan keluarga.
Advertisement