Liputan6.com, Jakarta - 10 November 2023 bertempat di Pantai Kenjeran Surabaya, bertepatan dengan Hari Pahlawan Tahun, Kementerian Kelautan dan Perikanan melaksanakan apresiasi Bulan Cinta Laut sebagai puncak kegiatan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut Tahun 2023.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Jawa Timur, Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Riau dan Walikota Mataram, Kepala Dinas kelautan dan Perikanan di 18 Lokasi BCL, Nelayan Peserta BCL dan Mitra BCL penerima penghargaan.
Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) adalah sebuah aksi nyata kolaboratif yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama dengan para stakeholder pemerhati sampah laut lainnya sebagai wujud komitmen dalam penanganan sampah plastik di laut.
Advertisement
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut menjadi salah satu wujud komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam penanganan sampah plastik di laut dengan target pengurangan sampah plastik sebesar 70% hingga 2025.
Hal ini sesuai mandat Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
“Strategi Ekonomi Biru pemerintah Indonesia yang dijabarkan dalam program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2023 salah satunya diimplementasikan dengan GBPL yang dilakukan melalui gerakan partisipasi nelayan untuk ikut mengambil sampah terutama berbahan plastik yang ada di laut yang disebut dengan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut,” kata Sakti dalam keterangan tertulis.
Gerakan ini dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan secara masif di seluruh Indonesia sebagai katalis dalam mengedukasi dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan pantai, pesisir, dan laut.
Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut pada 2023 diselenggarakan secara serentak di 18 lokasi yaitu Mataram, Padang, Makassar, Balikpapan, Palu, Kubu Raya, Ternate, Serang, Bitung, Ambon, Banda Aceh, Dumai, Banyuwangi, Tanjung Pinang, Cirebon, Denpasar dan Bengkulu, mengajak lebih banyak kabupaten kota pesisir dibanding pada 2022 yang melibatkan 14 Kabupaten/Kota se-Indonesia, antara lain Banda Aceh, Medan, Kota Padang, Tanjung Pinang, Serang, Cirebon, Cilacap, Bali, Kubu Raya, Balikpapan, Manado, Sorong, dan Merauke.
Melalui gerakan nasional 2023 ini telah terkumpul sampah laut dari seluruh lokasi sebanyak 820 ton dengan melibatkan 1.350 orang nelayan melakukan aksi melaut sambil mengambil sampah.
Selain aksi partisipatif nelayan terhadap sampah laut gerakan nasional ini juga memberikan economic circular effect terhadap nelayan, di mana dari sampah yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sampah ekonomis dan kemudian menjadi pendapatan sampingan rumah tangga nelayan. Nilai ekonomi yang tercatat sedikitnya mencapai Rp60 juta yang diperoleh nelayan dari sampah yang mereka kumpulkan.
Tingginya antusiasme nelayan dan masyarakat dalam melaksanakan pengambilan sampah dan menjaga kesehatan laut perlu diapresiasi. Dalam pemberian apresiasi, Menteri Kelautan dan Perikanan juga menyampaikan bahwa adanya sampah laut di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya geografis karena letak Indonesia dekat dengan Samudera Pasifik yang merupakan zona akumulasi sampah laut terbesar.
Indonesia pada 2020 berada di urutan keenam sebagai negara penghasil sampah, sehingga Gernas Bulan Cinta Laut bertujuan untuk mengurangi volume sampah di pesisir dan laut. Selama 2018-2020 telah terjadi penurunan jumlah sampah plastik di laut hingga 35,36 persen sejumlah 217.702 ton.
“KKP berupaya untuk terus melaksanakan BCL ditahun yang akan datang untuk menjaga kelestarian ekonomi laut terutama dari sampah plastik,” ujar Sakti.
Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Victor Manoppo, menyampaikan laporannya dalam penutupan Bulan Cinta laut ini KKP memberikan apresiasi / penghargaan dalam 6 kategori Gubernur/Walikota penggerak pengelolaan sampah laut, nelayan terinspiratif, bank sampah penggerak pengelolaan sampah laut, penyuluh penggerak pengelolaan sampah laut, inovator kapal pengangkut sampah BCL, serta tokoh peduli masyarakat pesisir
Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan juga berpartisipasi dalam kegiatan yang menjadi program prioritas menteri ini. Santoso Budi Widiarto selaku Kepala LPSPL Serang turut menyampaikan bahwa Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut dilaksanakan di 4 Kabupaten/Kota yang masuk dalam wilayah kerjanya yaitu Pesawaran, Bengkulu, Serang dan Cirebon. Pada tahun 2023, aksi ini berlangsung selama bulan Juli hingga September.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan Gernas BCL tahun 2023 juga mendorong semangat masyarakat, pihak akademisi, pemerintah daerah, TNI dan Polri dalam melaksanakan kegiatan bersih pantai dan laut sepanjang tahun 2023, tercatat beberapa aktivitas yang juga diikuti LPSPL Serang adalah aksi GBPL di beberapa wilayah antara lain di Bengkulu, Lampung, Kota Serang, Jakarta Utara, Pandeglang, Cirebon, dan Sukabumi dengan hasil perolehan sampah mencapai lebih dari 650 ton.
Pelaksanaan kegiatan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut di wilayah kerja LPSPL Serang berhasil mengumpulkan sebanyak 11 ton sampah laut dengan nilai ekonomi yang diperoleh nelayan mencapai lebih dari Rp 13 juta. Dalam pelaksanaannya juga melibatkan mitra Bank Sampah Betandang (Kota Bengkulu), Bank Sampah Emak.Id (Kabupaten Pesawaran), Bank Sampah Karangmulya dan Waste4Change (Kota Serang), dan Bank Sampah mekar Berseri (Kota Cirebon).
Sebagai salah satu influencer pecinta lingkungan asal Bandung, Pandawara Group disela-sela pelaksanaan kegiatan bersih pantai di Pantai Cibutun mengajak seluruh lapisan masyarakat, pejuang lingkungan dan nelayan yang menjalankan program Bulan Cinta Laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan agar tetap semangat untuk menjaga kesehatan ekosistem laut untuk menghindari kerusakan laut demi generasi yang akan mendatang. “Stop membuang sampah ke sungai dan laut.” ujarnya.