Sukses

Cara Polda Riau Cegah Micro Sleep di Tol Pekanbaru, 'Pembunuh' Nomor Satu Pengendara

Personel Direktorat Lalu Lintas Polda Riau memasang scot light dan membagikan bingkisan berisi kopi untuk mencegah micro sleep yang ditenggarai sebagai pemicu utama kecelakaan lalu lintas di Tol Pekanbaru-Dumai.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kecelakaan kendaraan di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) terus terjadi. Hingga pertengahan November ini, setidaknya ada 3 kecelakaan di tol itu dan menelan sejumlah korban jiwa atau meninggal dunia.

Hasil identifikasi personel Direktorat Lalu Lintas Polda Riau yang ditugaskan di Tol Permai, kecelakaan biasanya terjadi karena kelalaian sopir. Biasanya sopir tidak fokus berkendara karena mengantuk atau dikenal dengan istilah micro sleep.

Polda Riau bersama pengelola tol yaitu PT Hutama Karya berusaha semaksimal mungkin mencegah sopir mengalami micro sleep. Misalnya, meminta sopir beristirahat di rest area untuk menghilangkan ngantuk.

Selama November ini, personel Polda Riau bersama PT Hutama Karya fokus memasang scot light di bagian belakang mobil. Benda berbentuk stiker ini bisa memantulkan cahaya lampu kendaraan sehingga diharap bisa mencegah micro sleep.

Menurut Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Riau AKBP Budi Setiawan SIK, kendaraan di belakang bisa melihat pantulan cahaya ini.

"Dengan demikian kendaraan di belakang dapat mengantisipasinya jika terlalu dekat," ucap Budi, Senin petang, 13 November 2023.

Selain pemasangan scot light, petugas juga memberikan bingkisan kepada pengguna jalan tol. Beberapa hari lalu, polisi membagikan 200 bingkisan kepada pengguna Tol Permai yang berisi permen, kopi serta makanan ringan bagi pengendara.

"Pembagian bingkisan dan pemasangan scot light di rest area, semoga sopir tidak mengantuk, fokus berkendara sehingga selamat sampai tujuan," jelas Budi.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beberapa Detik

Budi menerangkan, micro sleep biasanya terjadi pada pengemudi yang kelelahan dalam berkendara. Hal ini mengakibatkan pengemudi kehilangan fokus dan kesadaran secara singkat.

Pada umumnya, micro sleep berlangsung beberapa detik saja, paling lama 10 detik. Waktu singkat ini biasanya berakibat fatal karena bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

"Durasi micro sleep dapat bertambah lama jika seseorang benar-benar memasuki waktu tidur," kata Budi.

Budi menghimbau pengendara yang kelelahan beristirahat sehingga segar lagi. Untuk di tol, pengendara bisa beristirahat di rest area yang tersedia, bukan di bahu jalan tol.

"Ini penting untuk keselamatan pengendara dan penumpang," imbuh Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini