Sukses

Pj Gubernur Bey Sebut Ada 5 Warga di Jabar Positif Terinfeksi Cacar Monyet

Satu orang telah dinyatakan sembuh dan pulang dari rumah sakit.

Liputan6.com, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin, menyebutkan ada lima warganya yang positif terinfeksi penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox).

Menurut Bey dari kelima kasus positif terinfeksi penyakit monkeypox ini, satu orang telah dinyatakan sembuh dan pulang dari rumah sakit.

"Satu yang dari RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin) sudah keluar dua di Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon. Satu lagi di Bekasi serta Depok jadi masih ada empat, satu sudah sehat yang di Jawa Barat," ujar Bey, Bandung, Selasa (14/11/2023).

Bey mengatakan dengan terus bertambahnya kasus positif infeksi Mpox, masyarakat diimbau agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Bey menambahkan selain menjalankan PHBS, status antisipasi penanganan penyakit infeksi menular khusus ini masih belum ditingkatkan.

"Pertama kita tetap harus biasakan hidup sehat, hidup bersih, cukup istirahat jadi belum ada untuk status siaga," kata Bey.

Bey juga belum mengetahui pemicu penyebaran penyakit Mpox yang terjadi di Jawa Barat. Namun, Bey telah memerintahkan seluruh rumah sakit yang ada agar bersiaga penuh untuk menanganinya.

Laporan harian kasus penyakit Mpox 12 November 2023 pukul 20.00 WIB Kementerian Kesehatan, jumlah kasus mencapai 44 dari empat daerah yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Kepulaan Riau.

Rinciannya, DKI Jakarta hingga 11 November terjadi 33 kasus positif terinfeksi Mpox dan 14 di antaranya dinyatakan sembuh. Banten terdapat lima kasus dan empat dinyatakan sembuh.

Sedangkan Jawa Barat terdapat lima kasus Mpox yang terkonfirmasi dan semuanya masih dalam masa perawatan. Terakhir, Kepulaan Riau tercatat satu kasus terkonfirmasi.

 

2 dari 6 halaman

Pasien Pertama Mpox di Jabar Sembuh

Sebelumnya, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan pasien pertama positif terinfeksi cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Jawa Barat dinyatakan sembuh.

Menurut Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Iwan Abdul Rachman, pasien pria berusia 36 tahun warga Kota Bandung telah dipulangkan pada awal pekan kemarin (Senin, 6/11/2023) pada pukul 13.00 WIB.

"Pasien bisa dipulangkan bila sudah memenuhi kriteria sembuh. Pertama bebas demam dalam waktu 72 jam terakhir, lalu kemudian perbaikan untuk gejala respirasinya, tidak ada lesi baru dalam 48 jam. Seluruh seluruh Lesi kulit itu mencapai fase kusta mengelupas dan tumbuh dan juga kita bisa melihat adanya lapisan kulit yang baru," ujar Iwan.

Iwan mengatakan untuk pasien tersebut tidak perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan (follow up)PCR. Penilaian kondisi kesehatan pasien psoitif Mpox berdasarkan hasil klinis tunjukkan hasil yang baik dan bisa dipulangkan.

Iwan menuturkan sementara seorang pasien pria berusia 32 tahun terduga Mpox dirujuk ke RSHS Bandung hasilnya dinyatakan negatif.

"Jadi tidak terbukti yang bersangkutan mengidap penyakit monkeypox dan telah dipulangkan," kata Iwan.

Terus menyebarnya penyakit infeksi menular khusus ini sebut Iwan, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya.

Namun peningkatan kewaspadaan ini diimbau oleh Iwan, tidak disertai kepanikan dan kecemasan bila mendapatkan gejala yang menyerupai monkeypox.

"Atau mungkin relasi disekitar ada yang dicurigai mengidap penyakit tersebut. Yang harus dilakukan adalah pergi ke fasilitas kesehatan yang terdekat," ungkap Iwan.

Jika hasilnya dinyatakan positif, Iwan meminta masyarakat jangan cemas karena ini merupakan suatu penyakit yang bisa sembuh sendiri.

Terpenting melakukan isolasi hingga nanti sudah mengalami penyembuhan dan akhirnya bisa beraktivitas biasa kembali.

Laporan harian kasus penyakit Mpox 12 November 2023 pukul 20.00 WIB Kementerian Kesehatan, jumlah kasus mencapai 44 dari empat daerah yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Kepulaan Riau.

Rinciannya, DKI Jakarta hingga 11 November terjadi 33 kasus positif terinfeksi Mpox dan 14 di antaranya dinyatakan sembuh. Banten terdapat lima kasus dan empat dinyatakan sembuh.

Sedangkan Jawa Barat terdapat lima kasus Mpox yang terkonfirmasi dan semuanya masih dalam masa perawatan. Terakhir, Kepulaan Riau tercatat satu kasus terkonfirmasi.

 

3 dari 6 halaman

Vaksinasi akan Diberikan Kepada Kelompok Rentan

Dinas Kesehatan Jawa Barat menyatakan akan mengutamakan kelompok rentan terinfeksi cacar monyet atau monkeypox (Mpox) untuk diberikan vaksinasi.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, kelompok rentan terinfeksi yang dimaksud adalah pasien HIV.

"Untuk vaksinasi memang sedang disiapkan. Untuk sekarang itu disiapkan bagi orang - orang yang punya kerentanan. Dalam hal ini tadi ya, punya penurunan daya tahan tubuh misalkan kepada penderita HIV. Karena laporan dari Jakarta, kasus yang di Jakarta itu lebih banyak penderita HIV," ujar Vini, Bandung, Senin, 13 November 2023.

Vini mengatakan masih menghitung jumlah kebutuhan vaksin Mpox yang hendak diberikan kepada kelompok rentan terinfeksi tersebut.

Namun dalam jangka pendek dan kedaruratan penanganan penyakit Mpox agar tidak menyebar, Vini mengaku siap menerima jumlah berapapun yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan RI.

"Kita menunggu disalurkan oleh pemerintah. Untuk jumlah yang dibutuhkan disesuaikan dengan yang diberikan oleh Kemenkes," jelas Vini.

Vini mengakui jika vaksin Mpox ini tidak dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sehingga hanya dapat menunggu penyaluran dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

Laporan harian kasus penyakit Mpox 12 November 2023 pukul 20.00 WIB Kementerian Kesehatan, jumlah kasus mencapai 44 dari empat daerah yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Kepulaan Riau.

Rinciannya, DKI Jakarta hingga 11 November terjadi 33 kasus positif terinfeksi Mpox dan 14 di antaranya dinyatakan sembuh. Banten terdapat lima kasus dan empat dinyatakan sembuh.

Sedangkan Jawa Barat terdapat lima kasus Mpox yang terkonfirmasi dan semuanya masih dalam masa perawatan. Terakhir, Kepulaan Riau tercatat satu kasus terkonfirmasi.

 

4 dari 6 halaman

Vaksin Smallpox Dapat Digunakan Pasien Mpox

Dicuplik dari laman infeksiemerging.kemkes.go.id, vaksin yang sebelumnya digunakan untuk penyakit smallpox, telah dilakukan pengembangan dan penilitian sehingga dapat digunakan untuk pencegahan Mpox, tetapi ketersediaan global masih terbatas.

Beberapa negara merekomendasikan vaksinasi untuk orang yang berisiko. Hanya orang yang berisiko misalnya seseorang yang pernah kontak dekat dengan penderita Mpox yang harus dipertimbangkan untuk divaksinasi. Vaksinasi massal tidak dianjurkan saat ini.

Sampai saat ini pengobatan yang spesifik untuk Mpox masih terbatas tahap pengembangan. Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif.

Orang dengan Mpox harus mengikuti saran dari fasilitas layanan kesehatan. Penyakit dapat sembuh dan gejala dapat hilang dengan sendirinya.

Penting bagi siapa pun yang terinfeksi mpox untuk minum air secara cukup, makan dengan baik, dan cukup tidur.

Orang yang mengisolasi diri harus menjaga kesehatan mentalnya dengan melakukan hal-hal yang mereka anggap santai dan menyenangkan, tetap terhubung dengan orang yang dicintai menggunakan teknologi, berolahraga jika mereka merasa cukup sehat dan meminta dukungan kesehatan mental dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) setempat jika diperlukan.

Orang dengan Mpox harus menghindari menggaruk kulit mereka dan merawat ruam mereka dengan membersihkan tangan mereka sebelum dan sesudah menyentuh lesi dan menjaga kulit tetap kering dan terbuka kecuali jika mereka mau tidak mau berada di ruangan dengan orang lain.

Dalam hal ini mereka harus menutupinya dengan pakaian atau perban sampai mereka dapat mengisolasi lagi. Ruam dapat dijaga kebersihannya dengan air steril atau antiseptik.

 

5 dari 6 halaman

Kelompok Rentan Terinfeksi Mpox

Yang paling berisiko adalah orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi mpox, atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.

Tenaga kesehatan juga memiliki risiko sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)

Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat mpox.

Orang yang pernah mendapatkan vaksin cacar kemungkinan memiliki perlindungan tertentu terhadap infeksi mpox.

Namun, orang-orang muda mungkin belum mendapat vaksin cacar, karena vaksinasi tersebut di seluruh dunia dihentikan setelah cacar pada 1980 menjadi penyakit manusia pertama yang dieradikasi (dimusnahkan total).

Meskipun orang-orang yang pernah menerima vaksin cacar memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap mpox, akan tetapi upaya pencegahan harus tetap diterapkan.

 

6 dari 6 halaman

Cara Penanganan Terinfeksi Mpox

Jika Anda terinfeksi mpox, petugas kesehatan dari fasilitas layanan kesehatan Anda akan memberi tahu apakah Anda harus dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah.

Ini akan tergantung pada seberapa berat gejala Anda, apakah Anda memiliki faktor risiko yang membuat Anda berisiko mengalami gejala yang lebih berat, dan apakah Anda dapat meminimalkan risiko menginfeksi siapa pun yang tinggal bersama Anda.

Jika Anda disarankan untuk isolasi mandiri di rumah, sebaiknya jangan keluar. Lindungi orang lain yang tinggal bersama Anda sebanyak mungkin dengan:

1. Mengisolasi di ruang terpisah

2. Menggunakan kamar mandi terpisah atau membersihkan setiap kali selesai digunakan

3. Membersihkan permukaan yang sering disentuh dengan sabun dan air serta disinfektan rumah dan menghindari penyapuan/penyedot debu (ini dapat mengganggu partikel virus dan menyebabkan orang lain terinfeksi)

4. Menggunakan peralatan, handuk, tempat tidur terpisah

5. Mencuci sendiri (angkat seprai, pakaian dan handuk dengan hati-hati, masukkan cucian ke dalam kantong plastik sebelum membawanya ke mesin cuci dan cuci dengan air panas >60°)

6. Membuka jendela untuk ventilasi yang baik

7. Mendorong semua orang di rumah untuk membersihkan tangan secara teratur dengan sabun dan air atau pembersih tangan berbasis alkohol.

Jika Anda tidak dapat menghindar dan berada di ruangan yang sama dengan orang lain atau melakukan kontak dekat dengan orang lain saat isolasi mandiri di rumah, maka lakukan yang terbaik untuk melindungi orang-orang disekitar anda dengan:

- Menghindari menyentuh satu sama lain

- Sering-seringlah membersihkan tangan

- Menutupi ruam Anda dengan kain atau perban

- Membuka jendela di seluruh rumah

- Memastikan Anda dan siapa pun di ruangan bersama Anda mengenakan masker medis

- Menjaga jarak setidaknya 1 meter.

Jika Anda tidak dapat mencuci sendiri dan orang lain perlu melakukannya untuk Anda, mereka harus mengenakan masker medis, sarung tangan sekali pakai, dan melakukan tindakan pencegahan yang tercantum di atas.

Lindungi diri anda dengan membatasi kontak dengan suspek atau sudah terkonfirmasi mpox atau dengan hewan yang berisiko menularkan.

Bersihkan dan disinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi secara teratur. Periksakan diri anda dan kontak erat anda jika anda mengalami gejala mpox.

Isolasi dilakukan sampai seluruh ruam-ruam kulit kering, mengelupas dan terbentuk lapisan kulit baru dibawahnya. Isolasi bisa dilakukan secara mandiri ataupun di fasilitas layanan Kesehatan yang ditunjuk.

Video Terkini