Liputan6.com, Pekanbaru - Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru gelar latihan simulasi pendaratan paksa atau force down terhadap pesawat asing. Selain pesawat tempur, latihan ini melibatkan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Mohammad Nurdin menjelaskan, latihan ini menyimulasikan adanya pesawat asing melanggar wilayah udara bagian barat Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Pesawat asing ini dipaksa mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin," kata Nurdin, Rabu siang, 15 November 2023.
Latihan force down kali ini diskenariokan adanya pesawat asing (Lasa X) yang melanggar wilayah udara di seputar wilayah udara Sumatera. Kemudian dilanjutkan laporan ke komando atas.
Dari laporan ini, komando atas memerintahkan kepada Lanud Roesmin Nurjadin yang memiliki pesawat tempur melaksanakan force down di Lanud Roesmin Nurjadin.
Setelah mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, pesawat digiring menuju Apron Hangar Lengkung dengan menggunakan follow me car dan dikawal ketat dari pasukan Batalyon Komando 462 Kopasgat.
"Latihan juga melibatkan Satuan Polisi Militer (Satpom) Lanud Roesmin Nurjadin untuk menyergap pesawat asing tersebut," jelas Nurdin.
Sesuai prosedur setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, personel Satpom Lanud Roesmin Nurjadin membawa pilot untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim Intelijen.
"Satpom dan staf hukum Lanud Roesmin Nurjadin juga memeriksa dokumen dan data-data lain yang diperlukan," kata Nurdin.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkat Profesionalitas
Dalam pelaksanaan simulasi Force Down kali ini, Lanud Roesmin Nurjadin melibatkan pesawat Hawk 209 dari Skadron Udara 12. Latihan ini dititikberatkan pada penanganan pasca pesawat dipaksa mendarat.
"Yaitu bagaimana penanganan pilot, pesawat dan hal-hal lain yang telah ditentukan pada prosedur force down," jelas Nurdin.
Nurdin berharap kepada seluruh personel yang terlibat latihan ini serius dan sungguh-sungguh. Kemudian penuh tanggung jawab agar dapat meningkatkan pemahaman, kemampuan personel dalam pengendalian operasi force down.
Danlanud menyatakan, latihan sebagai sarana prajurit menjadi terlatih, siap dan profesional. Setiap latihan memiliki skenario yang berbeda agar prajurit siap menghadapi dinamika di lapangan.
"Apa yang telah dilatihkan dapat dijadikan pengalaman dan pedoman pelaksanaan tugas ke depan sesuai SOP, latihan ini hendaknya dapat dipertahankan serta ditingkatkan lagi pada latihan berikutnya," tegas Nurdin.
Advertisement