Sukses

Menanti Kehadiran Lapas Baru di Riau Hadapi Over Kapasitas 400 Persen

Direktorat Jenderal Pemasyarakan tengah membangun Lapas baru di Riau untuk mengatasi over kapasitas Lapas yang sudah mencapai 400 persen.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kelebihan kapasitas di sejumlah rumah tahanan (Rutan) dan lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Riau mencapai 400 persen. Bahkan Lapas Bagansiapiapi di Kabupaten Rokan Hilir menjadi yang terpadat di Indonesia.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Riau Budi Argap Situngkir menyebut pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berusaha membangun gedung baru di Riau mengatasi Lapas over kapasitas.

"Di Riau saat ini ada pembangunan di Lapas Narkotika dan Lapas Bagansiapiapi, ini untuk menambah kapasitas, ini penanganan jangka panjang," kata Argap, Jum'at siang, 17 November 2023.

Untuk jangka pendeknya, Kanwil Kemenkumham Riau menerapkan skema distribusi. Warga binaan atau tahanan yang berada di Rutan dan Lapas padat dipindahkan ke tempat yang lebih memungkinkan untuk menampung.

"Pemindahan warga binaan terus berlangsung untuk menghindari kepadatan," ujar Argap.

Argap menggambarkan, 1 kamar di Lapas Bagansiapiapi saat ini dihuni 75 warga binaan. Padahal peruntukan awalnya tidak segitu tapi terpaksa dilakukan karena membludaknya tahanan.

"Bisa dibayangkan bagaimana over kapasitasnya, 1kamar toilet hanya 2, mau ke belakang sulit, nahan-nahan," tuturnya.

Dia berharap pembangunan Lapas Bagansiapiapi yang baru cepat selesai dan segera difungsikan. Bangunan baru itu menambah sejumlah blok dan ruangan lainnya.

"Kalau ditinjau dari segi penggunaan fungsi dari bangunan itu sudah lengkap sarana prasarananya, tahun depan bisa fungsikan, secepatnya dipindahkan warga binaan ke sana," jelasnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Ketimpangan

Di sisi lain, mendekati akhir tahun yang selalu ada fenomena peningkatan kriminalitas, Argap khawatir hal itu bakal menambah beban Lapas dan Rutan.

"Untuk itu perlu dukungan masyarakat, tahan selera, masalah-masalah kecil yang terjadi di masyarakat kita selesaikan dengan baik," ungkapnya.

Argap berujar, masalah kelebihan kapasitas Lapas dan Rutan juga berimbas pada tidak seimbangnya perbandingan petugas yang ada dengan warga binaan atau tahanan.

"Kalau saat ini perbandingan petugas dengan warga binaan jomplang sekali, kita pantas menerima seribu ASN tahun ini karena jumlah perbandingan jauh sekali," katanya .

Normalnya, 1 petugas di Lapas atau sipir penjara memantau 25 tahanan. Kondisi saat ini, 1 petugas menjaga 40 tahanan bahkan melebihi jumlah itu.

"Itu petugas pengamanan saja, bukan semua pegawai namun saat ini rekrut pegawai kita masih terbatas, tahun ini hanya untuk 30 laki-laki dan 2 perempuan," imbuhnya.

Video Terkini