Sukses

Sering Makan Gorengan, Ini 3 Penyakit yang Mengintai

Jika jumlah konsumsinya terlalu banyak akan sangat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Pasalnya, makanan yang digoreng kemungkinan mengandung akrilamida yang berbahaya, selain itu tinggi kalori dan lemak trans.

Liputan6.com, Yogyakarta - Mengonsumsi camilan yang digoreng atau gorengan ternyata memiliki banyak dampak yang buruk bagi kesehatan. Gorengan biasanya banyak ditemui lewat olahahan ayam tepung, ikan, kentang, tahu atau tempe tepung.

Tentu saja makanan ini sangat populer sebab disukai masyarakat karena cita rasa yang gurih, cepat saji, murah dan mudah didapatkan.

Namun, jika jumlah konsumsinya terlalu banyak akan sangat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Pasalnya, makanan yang digoreng kemungkinan mengandung akrilamida yang berbahaya, selain itu tinggi kalori dan lemak trans.

Dikutip dari berbagai sumber, Akrilamida adalah zat beracun yang terbentuk saat makanan dimasak dengan suhu tinggi seperti menggoreng, dan memanggang. Akrilamida terbentuk akibat dari reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine.

Nah, makanan dengan konsentrasi akrilamida tinggi yaitu makanan bertepung dan makanan yang dipanggang. Lantas apa potensi penyakit yang timbul akibat terlalu banyak makan gorengan?

1. Diabetes

Makanan yang digoreng meningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Dalam studi lain, pada 2005 ada orang yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali dalam seminggu, kemungkinan dua kali lebih besar pula mengalami resistensi insulin.

Resistensi insulin inilah yang membuat penumpukan lemak dan membuat tubuh kesulitan mencairkan kadar gula darah. Misalnya saja, seorang yang mengonsumsi empat hingga enam porsi gorengan per minggu memiliki kemungkinan 39 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi per minggu.

 

2 dari 2 halaman

Risiko Penyakit Jantung

2. Risiko Penyakit Jantung

Banyakan konsumsi makanan yang digoreng berpotensi sebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol, dan obesitas. Gejala itu selanjutnya memicu penyakit jantung.

Dalam sebuah penelitian pada 2016 yang dilakukan selama empat tahun dengan 16.479 responden menyimpulkan, makan dua porsi ikan goreng per minggu dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskuler yang lebih tinggi.

3. Obesitas

Selanjutnya, imbas mengonsumsi gorengan berlebih dapat menimbulkan obesitas. Asupan kalori tinggi yang tak terkontrol membuat berat badan bertambah.

Peneliti dari National Library of Medicine menunjukkan keterkaitan antara makanan yang digoreng dan obesitas, kalau bukan dari makanan berkalori tinggi, asupan lemak trans dalam gorengan adalah penyebabnya.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin